RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Tim Pengurus PKK Kota Pekalongan tengah gencar meningkatkan kompetensi dan potensi anggotanya. Salah satunya melalui lomba mengolah makanan non-beras dan non-tepung. Hasilnya, semua peserta kreatif. Diharapkan kreasi olahan tersebut tak sekadar untuk lomba saja, tapi bisa sebagai modal membuka usaha.
“Mereka semua kreatif, kalau bisa usai lomba lanjut jadi usaha keluarga,” tegas Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari Selasa (29/3).
Sebanyak 31 kelompok dari TP PKK kelurahan dan kecamatan di Kota Pekalongan mengikuti Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (LCM B2SA) dan Lomba Kudapan Berbahan Baku Lokal Non-Beras dan Non-Terigu Tingkat Kota Pekalongan Tahun 2022.
Menurut Dyah, kegiatan ini tak sekadar bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat akan makanan dari bahan baku beras saja, tapi produk olahannya bisa menjadi peluang bisnis.
“Ini yang juga diharapkan oleh Pak Gubernur, jangan hanya dimakan sendiri. Tapi bisa jadi bisnis, bahkan dikonsumsi banyak orang,” ujarnya.
Rencananya, Pemprv Jateng juga akan menyelenggarakan lomba serupa pada September mendatang. Dan akan mengundang perwakilan kabupaten/kota. Peserta juga diminta menyiapkan stand-stand untuk membuka kuliner pangan lokal. “Sekalian nanti juga untuk promosi kuliner masing-masing daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menjelaskan, kegiatan ini menindaklanjuti sosialisasi sebelumnya. Ibu-ibu diminta bisa berkreasi memanfaatkan bahan baku lokal pengganti nasi. Seperti umbi-umbian, jagung, maupun bahan non-beras dan non-terigu lainnya. “Semua peserta sangat kreatif, bagus semua,” ujarnya.
Bahkan, kata Inggit, plating makanannya juga luar biasa bagus. Ditambah rasa dan kandungan di dalamnya juga komplit. Vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, dan sebagainya harus seimbang dan aman.
Inggit berharap usai lomba, para peserta tidak berhenti berkreasi. Tetapi mempraktekkan kembali di rumah untuk menyajikan menu-menu yang berbeda kepada keluarga. Bahkan sesuai saran, bisa menjadi alternatif membuat usaha keluarga.
“Apalagi Ramadan, kudapan-kudapan yang telah disajikan tadi juga bisa menjadi alternatif menu untuk buka puasa maupun sahur untuk keluarga,” tandasnya. (han/zal)