26 C
Semarang
Saturday, 5 April 2025

Transaksi lebih Cepat, Tak Perlu Ribet Tunggu Uang Kembalian

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Pemkot Pekalongan mulai menerapkan transaksi non-tunai di pasar tradisional. Masyarakat bisa mebeli sembako dengan dompet elektronik (E-Wallet) dengan QRIS (QR Code Indonesian Standard).

Melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM), pemkot gencar sosialisasi sistem cashless tersebut. Seperti di Pasar Podosugih kemarin (28/1).

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto menjelaskan, QRIS ini bisa menjadi alternatif pembayaran dalam bertransaksi di pasar. Melalui berbagai E-Wallet seperti Gopay, Ovo, Shopee-pay, Dana atau mobile banking.

“Sistem ini juga untuk menghindari peredaran uang palsu. Selain itu tidak ribet uang kembalian,” ujarnya.

Tahap awal, kata Budiyanto, memang belum semua pedagang Pasar Podosugih yang menggunakan QRIS. Dari 150 pedagang, baru 18 yang mengaplikasikan. Targetnya ke depan semua pedagang menggunakan aplikasi cashless ini. Seperti di Pasar Kraton, Pasar Grogolan, Pasar Anyar, Pasar Kandang Panjang, dan sebagainya.

Dijelaskan Budi, transaksi pembayaran non-tunai dari pembeli ke pedagang akan langsung masuk ke rekening pedagang yang bersangkutan. Mereka bisa mengecek saldo yang masuk dan melakukan pencairan dananya 1×24 jam.

“Transaksi langsung masuk rekening, bisa langsug dicek, mudah pencairannya,” jelasnya.

Pemkot menargetkan akhir Februari mendatang, seluruh pasar di Kota Pekalongan bisa menerapkan alternatif pembayaran via QRIS.

“Jika nantinya para pedagang sudah terbiasa dengan pembayaran digital ini, mereka akan lebih mudah dan cepat saat bertransaksi jual beli,” tandasnya. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya