RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, kembali terendam banjir. Ketinggian air mencapai 22 sentimeter. Prihatin dengan kondisi tersebut, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, akan berusaha membantu mencarikan solusi.
Kepala Lapas Pekalongan Imam Purwanto berterimakasih atas perhatian Pemkot Pekalongan yang melihat langsung kondisi lapas sampai ke blok-blok. “Pak wali kota luar biasa perhatiannya,” ucapnya saat ditemui di lapas Jumat (21/1).
Saat ini, beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sudah diungsikan ke kamar hunian yang aman dari banjir. Ruang kantor staf administrasi, dapur, poliklinik, dan perpustakaan juga masih relatif aman dari banjir. Terkait penyediaan makanan, minuman, air bersih, serta sanitasi bagi WBP masih bisa dilakukan dengan baik.
“Jaringan listrik juga aman. Dengan kondisi tersebut, kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi apabila banjir semakin tinggi,” ujarnya.
Terkait kondisi saat ini, Imam sudah melakukan berbagai upaya preventif. Salah satunya, dengan menyiapkan pompa untuk membuang air banjir. Pihaknya juga akan memaparkan kondisi lapas ke Kanwil.
Mengingat Lapas Pekalongan terletak di daerah yang sangat rendah. Selain itu, juga terus berkoordinasi dengan Kakanwil dan Kadivpas terkait perkembangan kondisi banjir di Lapas Pekalongan. “Kita akan upayakan agar bisa dua lantai,” harap Imam.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid merasa prihatin terkait kondisi lapas saat ini. Terutama warga binaan yang rentan terkena penyakit dan sebagainya. Kondisi ini juga membuat kegiatan-kegiatan pembinaan tidak bisa berjalan optimal.
“Kondisi petugas tentunya juga agak terganggu dalam melaksanakan tugasnya,” ucap Aaf-sapaan akrabnya-.Aaf menegaskan, pihaknya bersama Kalapas tengah mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan banjir yang terus terjadi berulang. Menurutnya, ada beberapa opsi mengatasi ini, misalnya relokasi lapas. “Opsi lain dengan meninggikan lapas,” ungkapnya.
Menurut wali kota, bangunan Lapas Pekalongan ini, termasuk bangunan cagar budaya. Sehingga sangat disayangkan jika terus kebanjiran. Pihaknya berharap, program penanganan banjir di Kota Pekalongan ini dapat berdampak positif juga dalam mengatasi banjir di Lapas Pekalongan. Aaf berharap penanganan banjir di Kota Pekalongan bisa selesai pada 2023.
“Tetapi sambil menunggu itu, kita harus mencari formula dan antisipasi agar jangan banjir terus. Saya juga salut kepada Pak Imam dan jajarannya karena dengan kejadian bencana ini, masih terus semangat bekerja,” tutupnya. (han/zal)