RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu semakin overload. Sampah semakin menggunung. Bahkan ketinggiannya mencapai 20 meter. Pemkot Pekalongan akan menggunakan incinerator atau mesin pembakar sampah ramah lingkungan untuk mengatasinya.
Rencana tersebut sebenarnya sudah dirancang lama, namun realisasinya terkendala lelang pengadaan alat.
“Sempat dua kali gagal lelang, akhirnya pengadaan dua unit incinerator senilai Rp 2,5 miliar bisa terlaksana,” terang Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid Jumat (21/1).
Aaf-sapaan akrab wali kota, mengatakan, tahun ini pemkot telah menjalin kerja sama dengan PT Pindad terkait penanganan sampah di TPA Degayu. Sementara baru dua unit. Jika berjalan baik dan maksimal, akan segera berkoordinasi dengan DPRD dan dinas terkait untuk menambah unit incinerator. “Jika alatnya lancar, maka kami akan menambah lagi. Agar tumpukan sampah di Zona 2 juga bisa berkurang,” harap wali kota.
Seperti diketahui, di TPA Degayu terdapat tiga zona yang digunakan untuk menampung tumpukan sampah. Zona 1 dan 3 telah ditutup, karena sudah tidak dapat menampung sampah kembali. Saat ini yang masih digunakan adalah zona 2, di mana ketinggian sampah sudah mencapai 20 meter.
Disampaikan Aaf, selain pengadaan alat incinerator, Pemkot Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah memfasilitasi pengadaan tempat-tempat sampah baru di beberapa pusat keramaian atau ruang public. Seperti di Lapangan Mataram dan di titik-titik bantaran sungai yang padat penduduk.
Fasilitas tersebut sekaligus sebagai upaya mengubah kebiasaan warga yang selama ini asa membuang sampah sembarangan, seperti di sungai maupun di tempat umum. (han/zal)