RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Lima stasiun pompa kapasitas besar dan tanggul sungai bakal dibangun tahun ini, untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Pekalongan.
“Pompa kami bangun permanen di lokasi yang saat ini masih menggunakan pompa mobile,” jelas Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Khaerudin Kamis (6/1).
Pembangunan dua titik pompa di antaranya, pemkot bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Yakni di belakang markas CPM, tepatnya di Kelurahan Tirto. Kemudian stasiun pompa Meduri di selatan rel kereta api, sebelah barat Kali Meduri berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
Selama ini di lokasi tersebut, memakai pompa mobile bahan bakar solar. Setiap beroperasi menghabiskan 60 liter solar atau kisaran lima ratus ribu per hari.”Kalau difungsikan terus membuat pemborosan anggaran,” kata Khaerudin.
Dua stasiun pompa permanen yang akan dibangun nantinya berkapasitas lebih besar. Pengoperasiannya juga akan lebih mudah dan efektif.
Kemudian tiga pompa bekerja sama dengan kementerian. Lokasinya di Sibulanan, wilayah Krapyak, kemudian pompa Susukan di wilayah Degayu. Posisinya di muara ujung pertemuan antara Sungai Susukan dengan Banget. Kemudian satu titik lagi di muara Clumprit, untuk melengkapi stasiun pompa yang ada.
“Saat rob kemarin, stasiun ini terendam air. Jadi tidak berfungsi. Penggantinya nanti akan lebih baik,” jelasnya.
Masing-masing pompa nantinya berkapasitas 3.500 liter per detik. Dengan kapasitas sebesar itu, pihaknya optimistis genangan atau air yang ada di lingkungan pemukiman bisa teratasi. Apalagi nanti sinkron dengan pembangunan tanggul di sepanjang Kali Banger, Gabus, Susukan, dan Muara Clumprit.
Ia menambahkan, sepanjang Kali Clumprit nanti akan ada normalisasi dan pembangunan tanggul. Langkah tersebut untuk mencegah air sungai melimpas saat volume naik. “Untuk tahap awal, pengerjaan tanggul di sepanjang Jalan Labuhan. Saat ini sudah mulai tinggikan,” tandasnya. (han/zal)