30 C
Semarang
Saturday, 5 April 2025

Dolan PAUD untuk Atasi Kesenjangan Pendidikan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan berupaya mengatasi kesenjangan fasilitas pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bekerja sama dengan Bunda PAUD, pemkot menggagas program Dolan PAUD (Wadulan Anak PAUD).

Kepala Disdik Kota Pekalongan, Zainul Hakim, mengungkapkan, sesuai namanya, Dolan PAUD di sini konotasinya adalah bermain. Atau bisa diartikan men – dolani, yakni mendatangi sejumlah sekolah PAUD di Kota Pekalongan. Tidak hanya mendatangi saja, tetapi anak-anak didik atau pengelola PAUD bisa wadul (berkeluh kesah) ke OPD terkait mengenai kendala-kendala yang dihadapi.

“Nanti setiap PAUD yang didatangi bisa bercerita keluh kesahnya tentang proses pembelajaran di sekolah,” tegas Hakim, sapaan akrabnya, Selasa (4/1).

Diungkapkan Hakim, permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini adalah kurangnya sarana prasarana pendidikan. Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan dalam mutu pendidikan. Banyak sekali peserta didik PAUD yang tidak bisa menikmati fasilitas yang sama dengan peserta didik lain.

Padahal jenjang PAUD memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ke depannya. Menurutnya, PAUD merupakan wadah untuk memaksimalkan pencapaian tumbuh kembang anak. Diharapkan kelak anak menjadi modal pembangunan yang memiliki daya saing tinggi, sehingga mampu membawa perubahan yang lebih baik.

Hakim menilai, sejauh ini kondisi sekolah PAUD yang ada di Kota Pekalongan beragam. Terutama yang mendapatkan perhatian dari Dinas Pendidikan maupun Bunda PAUD. Sekolah yang mendapat bantuan perbaikan dan pemeliharaan  adalah sekolah-sekolah PAUD yang dikelola oleh kelompok masyarakat secara swadaya dan sarprasnya terbatas.

“Walaupun banyak keterbatasan, saya salut semangat para peserta didik maupun pengelola PAUD tersebut tidak luntur,” serunya.

Hakim menambahkan, awal tahun ini, pihaknya sudah berdiskusi dengan Bunda PAUD terkait program Dolan PAUD ini. Saat ini masih dalam kajian, meski anggarannya terbatas.

Solusinya, pihaknya akan menggandeng CSR perusahaan yang peduli pendidikan. Sehingga sekolah-sekolah yang pengelolaannya masih terbatas, baik sarpras maupun pemenuhan SDM-nya, bisa terpenuhi dengan baik. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya