32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Dihajar Rob, Lahan Tambak di Pesisir Kota Pekalongan Tersisa Enam Persen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Lahan tambak di kawasan pesisir Kota Pekalongan kini tinggal enam persen. Terutama di wilayah Clumprit dan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara. Kondisi tersebut akibat rob yang terus melanda.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Ir Agus Jati Waluyo mengatakan,  rob membuat hampir semua lahan tambak di wilayahnya terdampak. “Dari total lahan tambak hampir seluas 200 hektare, kini hanya 12 hektare atau enam persen yang produktif,” jelasnya Senin (27/12).

Menurut Jati, selama ini beberapa petambak, utamanya yang mampu, mengantisipasi gagal panen dengan menaikkan jaring saat rob melanda. Namun hal ini membuat biaya membengkak. Karena harus menambah jaring dan tenaga. Hal ini tentu sangat berat bagi petambak tradisional dengan modal yang minim. “Biasanya agar ikan tidak terlepas, beberapa petambak menaikkan jaring,” jelasnya.

Salah satu langkah lain menurutnya, adalah dengan adaptasi lingkungan. Harapannya, lahan produktif masih bisa dimaksimalkan. Seperti memanfaatkan sumber daya yang  ada. Karena air kini sudah payau.

“Minimal dengan tetap memanfaatkan sumber daya alam saat ini, meskipun harus diubah tetap bermanfaat,” tuturnya.

Terpisah, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, mengatakan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sudah mulai membangun proyek penanganan banjir rob di wilayahnya.

Dalam sistem pengendali banjir tersebut, ada beberapa bagian yang akan dibangun. Di antaranya bendung gerak, desain parapet dengan Corrugated Concrete Sheet Piles (CCSP), kolam tambat labuh kapal dan kolam retensi. Salah satu yang penting juga adalah pembangunan tanggul laut.

“Tanggul laut akan dibangun di Pantai Slamaran sepanjang 400 meter dan Pantai dekat Degayu sepanjang 1.4 kilometer,” jelasnya. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya