RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Museum Batik Pekalongan siap menyambut pelancong saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Meski ada pembatasan, namun Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, tetap akan membuka sejumlah objek wisata saat momen Nataru.
Namun, ditegaskan, baik oleh pengelola dan pengunjung tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.
“Prokes ketat kami berlakukan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus positif Covid- 19 pasca libur Nataru,” ucap Kepala Dinparbudpora Sutarno Rabu (15/12).
Prokes yang dimaksud mulai dari pembatasan jumlah pengunjung, pengelola dan pengunjung juga wajib memakai masker. Jaga jarak saat beraktivitas, wajib menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer sebelum memasuki objek wisata. Selain itu, kini juga wajib scan aplikasi peduli lindungi.
Hal senada juga diungkapkan Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Bambang Saptono. Pihaknya belum menerima surat untuk diberlakukan penutupan wisata. Pihaknya lebih senang jika Museum Batik Pekalongan pada libur Nataru tetap buka.
Pihaknya juga mengaku lebih senang jika saat libur Nataru museum tetap buka. “Saya pikir untuk membangkitkan jumlah kunjungan lagi lebih susah. Lebih baik tetap buka,” harapnya.
Terlebih, untuk tingkat kerumunan di Museum Batik masih bisa dikendalikan, dibandingkan di wisata alam. Misalkan datang kunjungan dari tiga bus, pengunjung bisa diarahkan untuk bergiliran ke ruangan-ruangan koleksi pamer yang dibagi secara bergantian. Sehingga tetap prokes, dan jaga jarak aman.
Bambang menyebutkan, untuk segmen kunjungan di Museum Batik mayoritas didominasi anak-anak sekolah. Pihaknya masih berusaha agar tingkat kunjungan kembali seperti semua. “Kami punya banyak cara, salah satunya pameran foto. Semoga museum ini tetap dikenal oleh masyarakat umum,” ungkap Bambang. (han/zal)
