RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Sebagian wilayah utara dan barat Kota Pekalongan hingga kini masih terendam banjir dan rob. Kemarin, Wali Kota H.A Afzan Arslan Djunaid bersama Forkopimda ke berapa lokasi banjir untuk melihat kondisi secara langsung. Dari hasil pantauan, diperlukan kerja sama dengan daerah tetangga untuk mengatasi banjir.
Aaf panggilan akrab wali kota, mengatakan, pihaknya mencoba koordinasi dengan kabupaten lain. Karena beberapa lokasi banjir berbatasan langsung dengan Kabupaten Pekalongan dan Batang.
“Kalau hanya Kota Pekalongan yang mengerjakan tanggul percuma, kabupaten (Pekalongan) harus ikut,” ujar wali kota saat meninjau banjir di Pasirsari.
Dalam tinjauannya, wali kota didampingi sekda serta kepala OPD. Selain ke Pasirsari wali kota juga meninjau banjir rob di Kelurahan Pasirkratonkramat, Pabean dan Kelurahan Degayu.
Hasil pantauan, beberapa wilayah yang terendam disebabkan luapan sungai. Di wilayah Pasirsari ada tanggul jebol, sedangkan di Pabean rob semakin tinggi. Sementara banjir di Degayu karena wilayahnya cekungan.
“Di Degayu tanahnya cekung. Sudah dipompa, namun tetap terisi rob, jadi kesulitan,” jelas wali kota.
Aaf menegaskan, untuk penanganan banjir di dua wilayah tersebut Pemkot Pekalongan harus bekerja sama dengan Pemkab Pekalongan serta bantuan Pemprov Jateng, yang berwenang terhadap aliran sungai. Dari hasil koordinasi, pemprov menyanggupi pembiayaan 50 persen pembuatan tanggul, Pemkot Pekalongan 25 persen, dan Pemkab Pekalongan 25 persen.
“Pengerjaan ini harus bersam- sama. Kalau tidak akan percuma (penanganan banjir rob). Kita akan koordinasi terus, mudah-mudahan bisa cepat dimulai,” harap Aaf.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Pekalongan M Azmi Basyir menambahkan, setelah melihat penyebab banjir memang ada beberapa titik limpasan air, sehingga perlu dibuat tanggal darurat. Harapan tanggul darurat di Clumprit bisa dikerjakan sebelum tahun 2022.
“Saya bersama wali kota akan koordinasi terus. Karena ini wilayah kewenangan Pusda Taru dan BBWS maka kita juga akan koordinasikan, ” tandasnya.
Selain meninjau lokasi banjir, wali kota juga berkesempatan menyerahkan bantuan kepada korban banjir di beberapa lokasi. Bantuan tersebut diberikan oleh Korpri setempat. Selain sembako, juga bantuan obat-obatan dan kebutuhan anak-anak.
Sementara itu Kalakhar BPBD Saminta mengungkapkan, hingga kini masih ada 228 jiwa pengungsi di beberapa titik. Kebutuhan mereka selama di pengungsian juga dicukupi oleh pemerintah.
“Sementara pengungsi masih relatif sama, semoga cuaca membaik, sehingga tidak bertambah,” tandasnya. (han/zal)