26.2 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

PKK Mampu Jaga Kesehatan Mental Keluarga selama Pandemi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Selama pandemi Covid-19, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) terbukti mampu menjaga mental keluarga. Dengan segala keterbatasan saat pandemi, anggotanya mampu berkreasi. Mulai dari membantu secara ekonomi hingga inovasi dalam menyiapkan kebutuhan rumah tangga.

Hal tersebut diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, saat hadir dalam pembukaan pelatihan di sanggar latih Dian Pelangi, Sapuro Kebulen, Kota Pekalongan, Jumat (26/11). Dalam kesempatan tersebut juga melakukan penyerahan bantuan mesin jahit.

Bantuan mesin jahit tersebut atas kerja sama dengan Baznas Jateng. Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Suswati Tito Karnavian kepada 60 orang ibu rumah tangga di Kota Pekalongan. Turut hadir, Wakil Ketua TP PKK Provinsi Nawal Arafah Yasin, Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, serta Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji.

Menurut Atikoh, selama pandemi banyak keluarga yang tidak bisa beraktivitas bebas. Sehingga menuntut ibu-ibu PKK untuk berkreasi. Upaya tersebut sukses menjaga mental keluarga. “PKK ini kreatif, selama pandemi banyak inovasi membantu keluarga, mentalnya terjaga,” ujarnya.

Menurut Atikoh, potensi perempuan sangat luar biasa, karena selagi menjalankan fungsi domestik seperti mengasuh anak, namun tetap berdaya ekonomi. Itulah yang akan memberikan pondasi bagi pengentasan kemiskinan. Termasuk adanya bantuan mesin jahit ini, menurutnya cukup tepat. “Bantuan ini sangat cocok bagi anggota PKK, semoga bisa membantu ekonomi keluarga,” serunya.

Sementara itu, Ketua Umum TP PKK Tri Tito mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan upaya PKK untuk mengungkit daya ekonomi perempuan. Hal itu sesuai dengan 10 program pokok PKK. Satu di antaranya perbaikan ekonomi masyarakat. ”Saya harapkan, setelah mendapat bantuan para penerima bisa berwirausaha. Sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarganya,” harapnya.

Tri Tito menyebut, bantuan serupa juga diberikan pada daerah-daerah lain, seperti, Timika, Jayapura, Palu, Ternate, Sorong, Nusa Tenggara Barat, dan Madura.

Namun bantuan tidak hanya keterampilan menjahit, tapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat sekitar. Seperti di Timika, diadakan pelatihan pembuatan roti, karena itulah yang mereka butuhkan.

Ke depan, istri Mendagri Tito Karnavian ini, berharap ada intervensi pemerintah dalam memajukan daerah melalui skema sister city. Bagaimana pun pengembangan satu wilayah harus ditularkan ke daerah lain.

“Akan saya sampaikan ke Pak Mendagri, kemajuan yang ada di daerah bisa ditularkan melalui sister city. Jayapura sister city dengan Malang, dengan begitu banyak kemajuan yang didapatkan,” ungkap Tri Tito. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya