RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Kendati kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) tembus 50 persen pasca pandemi, namun lima koperasi besar di Kota Pekalongan tetap mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Termasuk 80 persen sektor usaha yang juga terdampak pandemi.
“Alhamdulillah sejauh ini kita masih bisa bertahan. Mari bersama-sama koperasi turut melakukan pemulihan ekonomi,” kata Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE saat membuka pelatihan dan uji kompetensi perwakilan Kabag Pembiayaan Koperasi se-Kota Pekalongan Selasa (9/11/2021).
Terlebih Kota Pekalongan sejak lama menjadi Kota Koperasi. Tercatat sudah ada 270 koperasi, baik itu BMT, KSU, KSPPS, dan lainnya. Dari sekian koperasi, tidak lebih dari 10 persen yang tidak menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). “Ini menjadi tolak ukur. Karena banyak koperasi yang bisa RAT dan sehat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Ir Budiyanto menjelaskan, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kompetensi Kabag Pembiayaan Koperasi dalam mengelola keuangan. Apalagi bersertifikat kompeten. “Mereka dididik mindset dan attitude agar bisa menyesuaikan kebijakan selama pandemi seperti sekarang ini,” jelasnya.
Pelatihan selama 4 hari ini diikuti oleh perwakilan kabag pembiayaan dari 25 koperasi di Kota Pekalongan. Hari terakhir, mereka menjalani uji kompetensi di bidangnya. Adapun narasumber yang dihadirkan dari Lembaga Diklat Profesi (LDP) Wijayakusuma dan Lembaga Sertifikasi Koperasi yang akan memberikan materi mengenai pemberian kredit, perencanaan, hingga pengelolaan pembiayaan koperasi. (han/ida)