RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Walaupun sebagian bangunan masih bersengketa, Pemerintah Kota Pekalongan melangkah cepat dengan membongkar pasar Banjarsari. Hal ini dilakukan agar target pembangunan segera berjalan.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE menjelaskan, sejak terbengkalai karena terbakar pada 2018, kini pasar mulai dibongkar. Targetnya di 2022 nanti pekerjaan fisik pembangunan kembali Pasar Banjarsari bisa terlaksana dengan baik.
Harapannya tata kota juga lebih baik. Pasalnya, pedagang terpaksa dibuatkan pasar darurat di jalan Pati Unus dan Lapangan Sorogenen. “Pasar ini sudah ditunggu ribuan pedagang,” jelasnya.
Terkait masalah sengketa dengan PT Dian Insan Sarana Cipta (DISC) Semarang, memang belum final. Namun untuk diketahui, dari total luas lahan 13.000 meter persegi, PT DISC hanya menguasai lahan seluas 3.900 meter persegi.
Dengan sertifikat HGB di atas HPL atau hak guna bangunan (HGB) yang dikembangkan di atas lahan dengan hak pengelolaan (HPL) hingga 2032. Untuk itu, jika komunikasi dengan PT tersebut masih mentok. Maka yang dibongkar dan bangun adalah tanah milik Pemkot. “Kalau nunggu kontrak habis, masak harus nunggu tahun 2032, untuk dibangun” tegasnya.
Ke depan, pembangunan Pasar Banjarsari akan mengacu bangunan gedung berstandar SNI dan berkonsep pasar tradisional rakyat. Rencananya untuk menampung 3.757 pedagang dari seluruh komoditas baik fesyen, sembako, mainan, dan sebagainya
Di samping itu, Pemerintah Kota Pekalongan juga telah mengajukan anggaran pembangunan Pasar Banjarsari ke pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan kembali Pasar Banjarsari sebesar Rp173 Miliar sesuai dengan rancangan Detail Engineering Desain (DED).
Hal tersebut dipertegas saat kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Pemkot menyampaikan proposal dan sudah diarahkan untuk bertemu dengan instansi terkait di tingkat pusat terkait proses pembangunan Pasar Banjarsari ini. “Bulan ini harus dibongkar dan tahun depan bisa dibangun,” tegas Aaf. (han/ton)