RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Warga gang 4 Jalan Sumatra Kelurahan Sapuro Kebulen Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan digegerkan dengan duel antarpemuda setempat. Salah satunya meninggal dunia akibat luka tusukan benda tajam saat dibawa ke RSUD Bendan kota setempat pada Minggu (9/5/2021).
Dari penelusuran di lokasi kejadian, kedua pelaku menurut penduduk setempat saling kenal. Namun hingga sekarang warga tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya. “Keduanya teman, namun kami benar-benar tidak tahu kejadian sebenarnya, karena semua warga sedang istirahat,” ucap seorang bapak yang tidak mau disebut identitasnya Senin (10/5/2021). Saat Jawa Pos Radar Semarang akan minta konfirmasi ketua RT setempat, kebetulan tidak berada di rumah, karena sedang bekerja di luar daerah.
Korban meninggal adalah Prayitno alias Ayik, 36, rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian, masih satu kelurahan namun beda gang. Walaupun dalam keterangan ber-KTP di Jalan Kutilang Gang 1 Nomor 8 Kelurahan Kandang Panjang, Pekalongan Utara. Hal tersebut, dibuktikan korban adalah ketua salah satu organisasi pemuda di Kecamatan Barat.
Sementara lawan duelnya, Rico Ridwantoro , tinggal di gang tersebut. Rico sehari-hari bekerja menjadi satpam bank swasta ternama di jalan Sultan Agung kota setempat.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Achmad Sugeng menjelaskan, sesuai pengakuan Rico, saat malam kejadian tiba-tiba korban Ayik datang dan menantang duel. Ia sudah membawa senjata berupa pedang. Melihat lawannya bawa senjata, Rico dengan sigap langsung pulang, juga ambil senjata yang sama.
Duel sengit tidak terelakkan, bahkan dari keterangan pelaku, perkelahian tidak terjadi antara keduanya. Ada perkelahian yang melibatkan dua orang lain. Yaitu Arif Efendi alias Grandong dan Arbi Prasetyo, keduanya teman dari tersangka dan korban.
Akibat perkelahian tersebut, tersangka Rico terkena sabetan pedang yang membuat salah satu bagian kepala sobek. Sedangkan korban Ayik terkena tusukan pedang di dada, tembus ke paru-paru. Akibatnya, korban meninggal dunia, walaupun sempat dibawa ke rumah sakit. “Tersangka sempat membantu korban usai kejadian,” jelas Sugeng.
Usai otopsi tim DVI Polda Jawa Tengah di RSUD Bendan Pekalongan, jenazah korban langsung dimakamkan di kampung halaman oleh pihak keluarga pada Minggu petang. “Saat ini kami dalam proses lidik untuk mendalami kasus ini, semoga dalam waktu dekat bisa terungkap,” jelasnya. (han/ton)