RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan meluncurkn program Padat Karya Tunai (PKT) Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), dengan menyasar 14 kelurahan. Program ini, diharapkan bisa membantu ekonomi warga yang terdampak pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah saya bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan,” ucap M Absor, warga Kelurahan Medono, Pekalongan Barat.
Absor bersama para penerima lain sudah bekerja sejak Senin (3/5/2021), dan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Mereka diberdayakan untuk pengerjaan pavingisasi, pembersihan drainase dan sebagainya.
Mereka yang terlibat mendapatkan upah tenaga per hari sebesar Rp 100 ribu untuk tenaga tukang. Sementara untuk pekerja kasar Rp 80 ribu per hari. “Program ini sangat membantu kami, semoga berjalan dengan baik,” harapnya.
Peluncuran program ditandai dengan penyerahan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap bagi pekerja. Secara simbolis oleh Wali Kota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi wakilnya, H Salahudin.
Wali kota akrab disapa Aaf mengungkapkan, pandemi Covid-19 ini telah membawa dampak sangat signifikan pada perekonomian, yang pada akhirnya berimbas pada sektor ketenagakerjaan. Masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mengalami penurunan, bahkan kehilangan pendapatan. “Alhamdulillah program ini, mudah-mudahan bisa membantu masyarakat terdampak di Kota Pekalongan,” serunya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelaksanaan Wilayah I Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, Tia Hetwisari menjelaskan, program KOTAKU yang diluncurkan di Kota Pekalongan ada dua jenis, yakni program PKT ini yang menyasar 14 kelurahan dengan anggaran Rp 4,2 miliar. Masing-masing kelurahan mendapatkan anggaran Rp 300 juta.
Kedua program kegiatan skala kawasan peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Lodji dengan nilai kontrak Rp 37 miliar. Total program KOTAKU di Kota Pekalongan mendapat alokasi anggaran Rp 41 miliar. (han/zal)