RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Program Jalan Tanpa Lubang (JTL) terus dikebut. Dalam waktu 33 hari, sudah rampung 60 persen. JTL digadang-gadang dapat menstimulus peningkatan sektor perekonomian Kota Pekalongan.
JTL merupakan satu dari delapan program 100 hari kerja sejak pelantikan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid dan Wakil Wali Kota Salahudin. Bentuknya yakni perbaikan jalan-jalan rusak. Menyasar 31 ruas jalan dengan total panjang 153 kilometer. “Alhamdulillah, dalam 33 hari sudah selesai 60 persen. Target, 100 hari selesai 100 persen,” kata Aaf.
Pria yang akrab disapa Aaf ini mengakui, ada beberapa ruas jalan rusak parah. Di antaranya di Jalan Merpati dan Bumirejo. Karena itu, kata dia, JTL merupakan program yang tepat dicanangkan.
Dalam tinjauannya bersama dinas terkait pada Rabu (31/3/2021), beberapa ruas jalan yang tengah dalam pengerjaan sudah hampir mendekati selesai. Di antaranya di pertigaan Jalan Tentara Pelajar, Cendrawasih (pertigaan SMPN 2 Pekalongan), Madura, dan Jalan Irian. “Ke depan akan kami kontrol terus. Saya harap, setelah ini selesai masyarakat juga turut menjaga dan memelihara,” pesannya.
Program JTL ini diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Menurut mereka dari 31 ruas jalan yang tercatat, volume kerusakan jalan mencapai angka 11 ribu meter persegi. “Paling parah di Jalan Irian. Sekitar 90 persen rusak. Tetapi kini sudah tertangani,” ucap Kabid Bina Marga DPUPR Kota Pekalongan Andry Martha.
Tambah dia, ruas jalan yang terbilang rusak parah dan telah tertangani yakni Jalan Darma Bakti, Karya Bakti, dan Binagriya Raya. Sementara di wilayah selatan, yakni Jalan Gatot Subroto dan Urip Sumoharjo.
Pihaknya mengkaji, penyebab kerusakan jalan belakngan ini karena banyak faktor. Di antaranya curah hujan tinggi, cuaca ekstrem, limpasan genangan saat banjir lalu, dan beberapa ruas jalan rusak karena dilintasi kendaraan over dimention.
Pelaksanaan program JTL pihaknya kerjakan dengan sistem patching (penambalan) untuk jalan yang jarak kerusakannya cukup jauh. Sementara untuk jalan rusak dengan banyak lubang, pihaknya memperbaiki dengan sistem blok. Soal kerusakan di jalan nasional, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). “Pengerjaan kami lakukan setiap hari, bahkan hari Minggu dan tanggal merah juga. Asal tidak saat hujan. Semoga ini bisa selesai sesuai target,” jelasnya. (nra/ton)