RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Sarana dan Prasarana (Sarpras) olahraga di Kota Pekalongan masih minim. Atlet sejumlah cabang olahraga (cabor) pun terpaksa berlatih di luar kota.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid mengakui minimnya sarpras sejumlah cabor. Seperti cabor renang dan selam. Atlet harus berlatih di kota sebelah, karena tidak memiliki kolam sendiri. Demikian pula dengan keberadaan Gedung Olahraga (GOR) Jetayu. Dinilai kurang maksimal. Kadang difungsikan untuk kegiatan lain.
Terkait hal tersebut, pemkot akan membangun sejumlah venue. Semua instansi terkait dengan olahraga diminta bekerja sama untuk merealisasikan pembangunan sarpras olahraga. Terutama bagian anggaran di DPRD. “Kebetulan beberapa ketua cabang olahraga merupakan anggota dewan, jadi akan lebih mudah terealisasi,” ujarnya saat menghadiri Rapat Kerja Kota (Rakerkot) Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekalongan Minggu (21/3/2021).
Aaf, begitu ia akrab disapa, menambahkan, program juga harus mendapat dukungan Kemenpora. Sebab pembangunan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Ia optimistis, jika terealisasi, bisa mendongkrak prestasi olahraga di wilayah kerjanya.
Senada dikatakan, Ketua Dewan Penyantun KONI Kota Pekalongan H Andi. Tanpa sarana dan prasarana yang memadai, sulit meraih prestasi bagus. Dia berharap di Kota Batik memiliki sarana latihan representatif. Kalau bisa berstandart internasional.
”Kalau punya gedung atau tempat olahraga yang bisa digunakan untuk event internasional, pemerintah daerah setempat pasti bangga,” ujarnya.
Sedangkan Ketua KONI Kota Pekalongan Muchammad C Maretan menjelaskan, rakerdakot sebagai bentuk tanggung jawab para pengurus kepada seluruh atau 41 cabor yang ada. Dalam rakor, KONI menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan dalam menjalankan program kerjanya selama ini. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga ingin mengetahui apa yang menjadi program kerja dari seluruh cabor di tahun 2021. (han/zal)