RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pengusaha batik di Kota Pekalongan ternyata mampu bertahan menghadapi guncangan ekonomi akibat pandemi Covid 19. Salah satu cara agar eksis, mereka merambah dunia online untuk berjualan. Produk daster paling laris.
“Kami salut dengan pengusaha batik di kota ini, tetap eksis walaupun pandemi, ekonomi susah,” ucap Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid Kamis (18/3/2021).
Bahkan kata Aaf, sapaan akrab wali kota, daster menjadi salah satu produk paling laris selama pandemi saat ini. Permintaan yang cukup tinggi, membuat pengusaha batik kewalahan dalam produksi. Bahan baku kain mori terbatas. “Pemkot saat ini sedang mencari solusi bagaimana menyediakan kain dengan sistem yang lebih mudah bagi pengusaha,” ungkapnya.
Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman (PKBK) Muhammad Husni Mubarok menjelaskan, puluhan UMKM perajin batik di kampungnya, masih bertahan meskipun ada pandemi. Seperti saat awal pandemi, memang banyak yang memanfaatkan kain batik untuk membuat masker.
Namun saat ini, menyesuaikan dengan perkembangan zaman, banyak yang sudah memanfaatkan media sosial untuk berniaga secara online. Walaupun, sebagian perajin batik di Kota Pekalongan tergolong sepuh dan gagap teknologi. Mereka terbantu dengan munculnya wiraswasta baru yang turut menjual batik produksi Kampung Batik Kauman secara online.
Husni berharap ke depan ada kebijakan pemerintah baik di kota, provinsi, maupun nasional mendukung UMKM untuk maju. Selama ini pedagang batik Pekalongan sebagai suplier ke kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bali, dan Solo. Kebijakan pembatasan membuat mobilitas masyarakat untuk membeli barang di pasar berkurang. “Kami berharap kebijakan ke depan tetap mendukung UMKM untuk memasarkan produknya namun dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan,” tutur Husni.
Pedagang batik di Pasar Grosir Setono Muammaroh mengatakan, kini banyak pedagang beralih ke online. Karena penjualan langsung di kios juga semakin sedikit, bahkan cenderung sepi. “Kami harus bisa terus bertahan, jika berharap pembeli datang ke pasar akan susah, karena dibatasi. Untuk itu, porsi onlie kini lebih besar,” terang pemilik Elfascraft Batik ini. (han/ton)