RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – ke rumah masing-masing. Walaupun saat ini tempat pengungsian kosong, Pemkot tetap siaga dengan mengaktifkan posko tanggap bencana.
Camat Pekalongan Barat M Taufiqu Rochman akan tetap mengadakan piket posko. Mengingat, hingga saat ini kondisi perkembangan cuaca yang belum menentu. Kadang tiba-tiba hujan dan kadang cerah. “Nanti tetap ada yang jaga posko, karena cuaca tidak menentu,” ucapnya Rabu (10/3/2021).
Petugas piket akan bekerja sampai akhir Maret ini, sesuai dengan perkiraan cuaca yang akan membaik dari BMKG Semarang. Dengan harapan, jika ada kejadian besar, bisa melakukan evakuasi warga yang membutuhkan. “Selama banjir kemarin, kami tetap salurkan logistik kepada warga melalui kelurahan masing-masing seperti kelurahan yang kebanjiran,” serunya.
Usai ditinggalkan para pengungsi, BPBD Kota Pekalongan menyemprotkan desinfektan untuk sterilisasi ruangan. Selain Aula Kecamatan Pekalongan Barat juga Aula Kelurahan Pasirkratonkramat, Aula SMK 2 dan SMK 3 serta titik-titik lokasi pengungsian milik warga yang lain.
Ditambahkan Kalakhar BPBD Kota Pekalongan Saminta, sebelumnya ada titik 39 titik pengungsian. Terutama di wilayah kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat. Walaupun saat ini air masih menggenangi rumah-rumah warga, mereka tetap ingin pulang. “Sebenarnya wilayahnya masih terkena air, walaupun tidak tinggi. Tapi mereka lebih nyaman di rumahnya,” jelasnya.
Selain itu, pekerjaan yang cukup berat menanti mereka jika banjir ini benar-benar usai. Seperti membersihkan bekas-bekas banjir, membersihkan jalan dari sampah dan lumpur. Namun saat ini, pihaknya belum bisa bergerak, mengingat lokasi masih terendam banjir.
Untuk itu, BPBD terus berkoordinasi dengan Dinas PU setempat, selain membersihkan jalan, juga saluran air yang mampet akibat sampah usai banjir. Juga akan dipetakan, lokasi-lokasi tertentu mana yang harus segera kita bersihkan, sebagai prioritas. (han/ton)