RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan bersama Polres Pekalongan Kota menggelar apel operasi Bina Kusuma. Kasat Bimas Polres Pekalongan Kota AKP Sumadi menjelaskan operasi menyasar pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT), pengamen. Juga prostitusi, panti pijat, dan tempat hiburan. Selain itu orang-orang yang membawa kotak mengatasnamakan masjid, musala, atau yayasan.
Program tersebut, juga merupakan sinergi dengan Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan RPSBM Dinsos P2KB Kota Pekalongan. “Sebentar lagi bulan puasa, penyakit masyarakat seperti itu harus dicegah,” terang AKP Sumadi, Selasa (9/3/2021).
Disebutkan AKP Sumadi operasi dilaksanakan 8 Maret sampai 6 April mendatang. Menyasar seluruh wilayah di Kota Pekalongan. Karena operasi di tengah pandemi Covid-19, pihaknya juga menekankan penerapan protokol kesehatan.
Sementara itu, Kasi Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Pekalongan Agung Jaya Kusuma Aji mengatakan sejak Senin (8/3/2021), pihaknya sudah melakukan operasi. Dan mengamankan beberapa anak jalanan di wilayah setempat. “Kemarin kami mengamankan dua anak jalanan. Sudah kami amankan di RPSBM untuk mendapatkan pembinaan,” jelasnya.
Hal yang sama digelar pada Selasa (9/3/2021). Petugas gabungan menyisir kawasan rawan PGOT, ODGJ, anak punk dan pengamen seperti di traffict light Tirto, traffict light Grogolan dan Jalan Sultan Agung. Diamankan 10 PGOT dan pengamen.
Bahkan petugas juga mengamankan anak punk yang sedang mabuk berat di gang sebelah traffict light Grogolan. Sayangnya 3 temannya berhasil kabur. Petugas, juga menyita barang bukti 3 botol alkohol 70 persen. Mereka dibawa ke RPSBM untuk mendapatkan pembinaan. “Kami memohon kepada masyarakat yang melihat ataupun merasa terganggu ketertiban bisa segara lapor petugas terdekat,” tandasnya. (han/lis)
