RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melakukan penyekatan di tempat pengungsi. Salah satunya di aula Kecamatan Pekalongan Barat. Hal ini menindaklanjuti arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi korban banjir di Kota Pekalongan belum lama ini. Dengan harapan tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Kami sudah menyekat sejak Minggu (21/2/2021) sore, dilakukan BPBD Kota Pekalongan serta Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang,” jelas Camat Pekalongan Barat M Taufiqu Rochman Senin (22/2/2021).
Tempat yang sudah disekat diprioritaskan untuk anak anak, wanita dan lansia. Sementara untuk remaja dan laki laki dewasa ditempatkan di bagian depan aula Kecamatan Pekalongan Barat sisi selatan. “Insya Allah hari ini juga DPUPR akan kembali melakukan penyekatan di area tersebut,” terangnya.
Dengan penyekatan itu kapasitas berkurang. Namun dipastikan 297 pengungsi di lokasi tersebut tertampung dengan baik. Salah satu pengungsi di aula Kecamatan Pekalongan Barat, Diyah Kurniaji, warga Tirto RT 6, menyambut baik penyekatan tersebut. Sekeluarga sudah mengungsi di lokasi tersebut selama 16 hari. “Malah bagus. Jadi ruangannya tidak terbuka dan ada jaraknya antarpengungsi, makin nyaman, keluarga juga terlindungi dari Covid-19,” ucapnya.
Hingga Senin sore (21/2/2021) di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat ada 14 titik lokasi pengungsian yang tersebar di masing-masing kelurahan, dengan jumlah total 768 jiwa atau 455 KK.
Sebelumnya Pemkot dan Forkopimda mengecek kondisi pompa air Pabean yang dikeluhkan warga karena tidak berjalan optimal. Namun setelah dilihat, situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk disedot. “Air sungai melimpas dan banyaknya eceng gondok yang menutupi air sungai,” ucap wali kota terpilih HA Afzan Arslan Djunaid.
Menurutnya, setelah banjir surut, Pemkot Pekalongan akan melakukan kerja bakti dan bersinergi semua lapisan masyarakat baik dari pemerintah, TNI, Polri, seluruh masyarakat untuk membersihkan eceng gondok yang menutupi sungai Pabean tersebut.
“Kondisi banjir di wilayah Pabean ini hampir merata dengan ketinggian bervariasi dan sudah tergenang hampir 3 minggu. Mudah-mudahan cuaca terik panas seperti ini berlangsung terus ke depan, sehingga pompa dapat beroperasional secara,” harapnya.(han/lis)