RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan menggelontorkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk bantuan banjir sebesar Rp 1,5 miliar. Selain dibelanjakan untuk pembuatan tanggul darurat juga untuk belanja logistik bagi korban banjir. Masa tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan.
Pemerintah Kota Pekalongan memutuskan untuk memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir yang semula berakhir pada 20 Februari, diperpanjang hingga 14 hari ke depan. Hal tersebut, ditegaskan Wali Kota Pekalongan terpilih HA Afzan Arslan Djunaid, setelah melihat kondisi dan evaluasi atas kondisi banjir yang belum juga surut. Walaupun sebenarnya dalam perpanjangan status tanggap darurat terkendala karena jabatan wali kota dan wali kota sudah berakhir pada 17 Februari 2021 lalu. Sedangkan wali kota dan wakil wali kota Pekalongan yang baru akan dilantik pada 26 Februari mendatang. “Kemarin kita sudah komunikasi dengan Pak Gubernur bahwa situasi tanggap darurat harus diperpanjang karena situasi masih banjir seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo mengatakan, pihaknya bertugas mencairkan anggaran BTT. Yang kemudian, untuk dimanfaatkan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani banjir. “Besar anggaran setiap OPD berbeda,” jelas Doyo Minggu (21/2/2021).
Dana tersebut dikeluarkan dalam 2 tahap. Tahap pertama sejumlah Rp 806.950.000 sudah dicairkan. Dikelola oleh BPBD, yang digunakan untuk pengisian tanah untuk tanggul darurat dan aktivitas lain. Juga oleh Dinsos P2KB untuk belanja logistik untuk dapur umum dan logistik lainnya. “Detail belanja data di setiap OPD masing-masing,” jenisnya.
Hingga kini banjir masih menggenangi 17 kelurahan di Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, dan Pekalongan Timur. Lokasi terparah antara lain untuk Kecamatan Pekalongan Barat di Kelurahan Pasirkratonkramat, yang mana ketinggian air mencapai 30-100 cm, dan Kelurahan Tirto 60-80 cm.
Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan, sampai Minggu (21/2/2021) sore, ribuan warga masih mengungsi. Total jumlah pengungsi mencapai 3.101 jiwa. Mereka tersebar di 22 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Barat sebanyak 2.123 jiwa, dan di 18 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Utara sebanyak 978. “Namun di beberapa wilayah ketinggian air, sudah mulai menurun. Semoga cuaca membaik, dan warga bisa kembali ke rumah,” harapnya. (han/ton)