RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Curah hujan yang tinggi sejak Senin (1/2/2021) hingga Selasa (2/2/2021) pagi membuat sebagian wilayah di Kota Pekalongan kembali terendam. Tercatat ada 3 kecamatan, Pekalongan Utara, Pekalongan Barat dan Pekalongan Timur yang terendam air. Ketinggiannya bervariasi dari 10 cm sampai 80 cm.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Dimas Arga Yudha mengungkapkan, kejadian tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi di wilayah selatan Pekalongan. Dua sungai Lodji dan DAS Bremi yang melintas di kota Pekalongan, airnya meluber hingga permukiman warga. “Curah hujan yang tinggi sudah, ada peringatan sebelumnya. Selain perkampungan, air juga meredam jalan-jalan utama kota,” jelas Dimas Selasa (2/2/2021).
Akibatnya, rumah 13.842 keluarga di 3 kecamatan wilayahnya terendam. Di Pekalongan Utara, air merendam 10 – 40 cm perkampungan setempat. Terutama di Kandang Panjang ketinggian rata-rata 40 cm. Kemudian di Pekalongan Barat, juga cukup parah. Kecuali Kelurahan Kergon, 4 kelurahan lain terendam cukup tinggi, terutama di Kelurahan Pasir Kraton Kramat yang langganan banjir dengan ketinggian rata-rata 60 cm.
Kemudian di Pekalongan Timur, dari 6 kelurahan yang ada rata-rata ketinggian air 30 cm. Namun yang paling parah di sebagian Kelurahan Kauman pinggir sungai Lodji dengan ketinggian sampai 80 cm.
Ditambahkan Dimas, selain banjir, ada kejadian rumah roboh sebagian di Kelurahan Klego RT 02 RW 02 Pekalongan Timur. Dari keterangan warga, tembok tersebut roboh pukul 21.00 WIB. “Dari informasi yang kami dapatkan, temboknya roboh disebabkan oleh angin kencang dan hujan intensitas tinggi di wilayah Pekalongan,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut pemilik rumah sudah mengamankan barang-barang yang berhraga dan menutup sementara lokasi yang rusak. BPBD Kota Pekalongan mengajukan bantuan ke pemkot untuk perbaiki rumah tersebut dalam waktu dekat. (han/ton)