RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berinisiatif untuk membakar sampah menggunakan alat pembakar khusus. Hal ini lantaran tempat pemrosesan sampah sudah melebihi kapasitas. “Kami sudah mengusulkan anggaran untuk pengadaan alat pembakar sampah pada tahun anggaran 2021,” jelas Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Teguh Prabowo Agung saat dikonfirmasi Kamis(10/12/2020).
Kebutuhan alat tersebut dinilainya mendesak, karena saat ini kondisi TPA Kota Pekalongan sudah sangat overload sejak 2016. Di TPA tersebut, ketinggian sampah mencapai 18 meter. Dalam sehari, rata-rata terkumpul 149 kubik sampah baru. Padahal TPA tersebut hanya mampu menampung 80-100 kubik sampah.
Bahkan diperkirakan, volume sampah akan semakin meningkat. Karena saat musim penghujan, banyak sampah yang terbawa arus hujan, masuk sungai dari hulu ke hilir di Kota Pekalongan. Dan sampah tersebut akan diambil dan dibawa ke TPA. “Kami perkirakan, sampah semakin menggunung saat perayaan hari besar seperti menjelang Natal dan tahun baru ini,” ungkapnya.
Teguh menyebutkan, dalam triwulan terakhir ini atau periode Juli-September 2020, DLH berhasil mengangkut 10.822 ton sampah ke TPA. Dengan rincian Juli 3.600 ton (78,36 persen), Agustus mencapai 3.800 ton (82,63 persen) dan September 3.422 ton sampah (74,35 persen). Jumlah total hanya 78,45 persen dari total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Dan sisanya tersebar di tempat penampungan sementara (TPS).
Untuk itu, menurut Teguh, pengadaan alat pembakar sampah tersebut sangat penting. Alat yang diajukan tersebut mampu membakar sampah dan asapnya ramah lingkungan. Alat tersebut bernilai Rp 2,5 miliar dan diharapkan sudah tersedia pada tahun depan.
“Semoga dengan pengadaan alat pembakar sampah, nantinya dapat mengurangi volume sampah yang ada di TPS Pekalongan,” tandasnya. (han/lis/bas)
