31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Budaya Batik Pekalongan Target Wisata Baru

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Potensi batik yang ada di Kota Pekalongan membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) merancang pola perjalanan wisata baru. Terutama kampung batik tradisional setempat.

Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf RI Alexander Reyaan menyampaikan, pihaknya saat ini tengah menggarap beberapa pola perjalanan wisata baru namun berfokus pada tematik. Salah satunya memasukkan wisata batik Kota Pekalongan ke dalam pola perjalanan wisata batik bersama tiga daerah penghasil batik lainnya yakni Jogjakarta, Solo, dan Rembang. “Konsep perjalanan wisata, dengan mengangkat batik, dengan mendatangi destinasi daerah penghasil batik menjadi satu,” jelasnya dalam Focus Group Discussion Pola Perjalanan Wisata Batik bersama Dinas Pariwisata  Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan di Hotel Santika Kota Pekalongan Rabu (30/9/2020).

Batik sebagai warisan budaya, menurutnya, bisa menjadi daya tarik pariwisata yang berkelanjutan asalkan dikembangkan dengan baik. Munculnya beberapa kampung batik dan sentra industri batik di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Kota Pekalongan salah satu magnet untuk menarik wisatawan.

Menurut Alex, empat destinasi wisata batik di daerah-daerah tersebut dianggap mampu dikembangkan untuk level nasional bahkan mancanegara dan mempunyai spesifikasi khusus. Saat ini tim dari Kemenparekraf sedang mengidentifikasi masing-masing spesifikasi batik yang berbeda-beda dari empat daerah tersebut menjadi satu kesatuan

Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan Sutarno menyambut positif langkah Kemenparekraf RI yang mendukung perkembangan batik di Kota Pekalongan. Pihaknya menjelaskan batik sendiri sudah menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat dari sejak zaman dulu. Bahkan, Pemerintah Kota Pekalongan juga terus melakukan upaya-upaya untuk mendukung eksistensi batik asli Pekalongan ini agar tetap ada. “Masyarakat Kota Pekalongan memang hidup dari batik. Hampir seluruh masyarakatnya hidup dari usaha ini, makan program kami sangat bagus,” ujarnya. (han/ton/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya