RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Belasan simpatisan organisasi masyarakat (ormas) ditangkap petugas Polres Pekalongan Kota. Mereka secara brutal membubarkan acara peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia yang digelar warga Sabtu malam (29/8/2020).
Para pelaku secara membabi buta, menggunakan potongan bambu memukul apa saja agar kerumunan massa di Kelurahan Kramatsari, Kota Pekalongan bubar. Ironisnya, dalam kegiatan tersebut terdapat anak-anak dan wanita warga setempat. Sempat terjadi perlawanan dari warga. Dan jatuh korban dari kedua belah pihak.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez mengatakan, dalam waktu kurang dari 24 jam, para pelaku berhasil diamankan. Kapolres menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ruang kepada ormas atau kelompok yang bertindak anarkis dan intoleran di wilayah hukumnya.
Sebanyak 22 orang yang berhasil dibekuk, 11 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi juga mengamankan berbagai barang bukti dari para pelaku. Berupa belasan potongan bambu untuk memukul dari tangan pelaku.
“Sementara kami tetapkan 11 orang jadi tersangka penyerangan dan perusakan,” kata kapolres Minggu (30/8/2020) malam.
Kapolres Pekalongan Kota yang didampingi Dandim Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan dan Danyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jateng Kompol Heri Murwanto menjelaskan, dari hasil penyidikan, massa penyerang atau tersangka mengaku terganggu dengan kegiatan tersebut. “Mereka merasa terganggu dengan acara kumpul-kumpul dan hiburan tersebut,” jelasnya.
Atas perbuatannya, para simpatisan ormas yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, akan dijerat pasal 170 subsider 335 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5,6 tahun penjara. Menurut kapolres, jumlah tersangka tidak menutup kemungkinan bertambah bergantung hasil pemeriksaan. “Mereka yang saat ini berstatus saksi bisa jadi tersangka kalau ada bukti kuat ikut terlibat,” tandasnya. (han/lis/bas)
