RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – DPRD Kota Pekalongan bersama Pemkot Pekalongan sepakat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD P) tahun 2020, untuk percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pada masa pandemi. Ketua DPRD Balgis Diab mengungkapkan, DPRD akan menyesuaikan anggaran dengan kondisi saat ini. “Perubahan anggaran di masa pandemi Covid harus memperhatikan tiga elemen penting, yakni terkait kesehatan, pemulihan ekonomi dan infrastruktur,” ucap Balgis Jumat (21/8/2020).
Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menjelaskan, Pemkot merevisi target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari target awal sebesar Rp 218.020.320.000, turun menjadi Rp 170.693.386.000,00 dalam RAPBD Perubahan. Persentase penurunan mencapai 21,71 persen.
Dijelaskan, secara total untuk target dalam komponen pendapatan daerah dalam APBD Perubahan mengalami penurunan sebesar 8,76 persen. Dari semula sebesar Rp 981.361.482.000 menjadi Rp 895.430.455.000. Selain PAD, dana perimbangan juga mengalami penurunan target sebesar 9,16 persen, dari semula yang direncanakan Rp 632.390.293.000 menjadi Rp 574.477.363.000.
Namun untuk pendapatan daerah lain-lain yang sah, justru mengalami kenaikan 14,75 persen dari target semula Rp 130.950.869.000 menjadi Rp 150.259.706.000. Kenaikan ini dikarenakan Pemerintah Kota Pekalongan mendapatkan DID (Dana Insentif Daerah) tambahan atas kinerja Pemerintah Kota Pekalongan dalam penanganan Covid-19.
Sedangkan untuk alokasi belanja daerah dalam APBD Perubahan, secara total juga mengalami penurunan dari semula Rp 1.055.857.482.000 menjadi Rp 998.560.635.000. Aaf mengatakan, dalam alokasi belanja terdapat beberapa penyesuaian seperti belanja hibah kepada KPU, belanja bantuan sosial kematian, serta percepatan penanganan Covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi serta penyesuaian SiLPA hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2019. (han/ton/bas)
