RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan memperpanjang status tanggap darurat banjir. Dari awalnya 4-17 Juni 2020 kini diperpanjang sampai sepekan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 19-21 Juni ada potensi banjir di pesisir utara Pulau Jawa meliputi bagian utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, dan sekitarnya.
“Atas berbagai pertimbangan maka SK tanggap darurat banjir diperpanjang sepekan,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta, Kamis (18/6/2020). Namun ada perubahan teknis. Posko Penanganan Banjir Rob yang semula berada di Gedung Eks Bakorwil sekarang disiagakan di Kantor BPBD Kota Pekalongan.
Sementara itu, Analis Kesyahbandaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Al Fajar Alam saat dikonfirmasi mengatakan, banjir pesisir ini bisa lebih berdampak di darat yakni meningginya rob daripada aktivitas di laut.
Kecepatan angin di sekitaran PPNP saat ini yakni 2-6 knot dengan gelombang 0,1-0,5 meter, tetapi untuk Laut Jawa bagian tengah gelombang bisa 2-5 meter. “Imbas dari adanya potensi banjir air rob tersebut, membuat terhambatnya akses menuju lokasi PPN Pekalongan terutama bagi pengguna jasa untuk melakukan aktivitas lelang ikan dan Anak Buah Kapal (ABK) yang akan berangkat ke laut,” terang Fajar.
Dalam satu pekan ini ada 10 kapal yang berlayar. Mayoritas kapal besar yakni kisaran 30 GT. Kapal di bawah 10 GT diimbau untuk tak terlalu ke tengah Laut Jawa karena gelombang yang cukup tinggi. Untuk kapal dengan ukuran di atas 30 GT terbilang lebih stabil dengan kondisi gelombang tinggi dibanding kapal ukuran di bawah 30 GT. Dengan lokasi daerah penangkapan kapal di atas 30 GT yang mayoritas berada di Selat Makassar sehingga para nakhoda kapal diminta tetap memperhatikan cuaca dan gelombang tinggi. “Kami mengimbau masyarakat Kota Pekalongan untuk berhati-hati jika akan menuju ke PPNP, maupun wilayah pesisir Kota Pekalongan lain, karena genangan air rob cukup tinggi,” kata Fajar. (han/ton/bas)