RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Tim Pengawasan Barang Beredar Kota Pekalongan memastikan harga barang yang dijual di pasaran stabil. Meski demikian beberapa bahan pokok didapati mengalami kenaikan dan penurunan harga.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Sri Haryati saat ditemui di kantornya, Rabu (20/5/2020). “Pada hari Senin (18/5/2020) dan Selasa (19/5/2020), Tim Pengawasan Barang Beredar melakukan pengawasan komoditi bahan pokok di beberapa tempat. Hasilnya ada komoditi bahan pokok di Kota Pekalongan yang mengalami kenaikan dan penurunan. Gula pasir pada awal April harganya tinggi yakni 17.000 per kilo dan bulan Mei ini turun menjadi Rp 15 ribu per kilo,” terang Haryati.
Haryati memaparkan, harga minyak goreng curah berdasarkan pantauan pengawasannya awal Mei Rp 10.000 per liter dan sekarang menjadi Rp 12.000 per liternya. Sementara itu, harga minyak goreng botol dan harga daging terbilang stabil dan stoknya mencukupi.
Adapun komoditi yang mengalami peningkatan drastis ialah harga daging ayam ras. Pada awal Mei harganya Rp 30.000 per kilo, namun jelang lebaran ini harganya naik hingga Rp 40.000 per kilonya. Berdasarkan pantauan wartawan RADARSEMARANG.COM, sejumlah pedagang ayam di Kuripan mengaku tidak mau menyetok banyak ayam dikarenakan penurunan daya beli masyarakat karena dampak Covid-19.
Haryati bersama timnya juga melakukan pengawasan di SPBU di Kota Pekalongan. Adanya covid ini membuat SPBU menurunkan omzetnya. “Ini ada larangan mudik jadi info dari SPBU mereka tak menambah pasokannya,” pungkas Haryati. (nor/bas)