27.2 C
Semarang
Tuesday, 7 October 2025

Hafalan Jadi Persyaratan untuk Pulang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Adanya pandemi korona di tengah bulan Ramadan tak menyurutkan para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ikhsan Kota Pekalongan untuk tetap melaksanakan kegiatan peribadahan.

Selama Ramadan ini, para santri tetap melaksnakan sejumlah kegiatan. Seperti Tadaruz, Khotmil Quran, hafalan Juz Amma, Surat Yasin, serta 1000 kosakata Arab. Sejumlah kegiatan hafalan dilakukan karena akan dijadikan sebagai persyaratan santri untuk bisa pulang ke rumah.

Menghafal kosakata Arab juga dijadikan salah satu kegiatan wajib karena dalam kesehariannya di pondok, para santri dituntut untuk berbicara menggunakan bahasa Arab.

Bisri selaku pengurus pondok mengungkapkan bahwa kegiatan menghafal kosakata Arab juga diikuti dengan sejumlah sanksi atau hukuman. “Setiap hari ada setoran sepuluh kosakata. Nanti hukumannya salat sepuluh rakaat atau push up,” terangnya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (19/5/2020).

Di samping itu, Bisri juga menjelaskan bahwa selama pandemi ini tak ada kegiatan Ramadan yang dihilangkan. Semua berjalan seperti biasa, hanya saja dengan intensitas waktu yang sedikit dikurangi. Selain condong pada hafalan, para santri di pondok milik Habib Mahdi ini juga selalu diarahkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan bersih-bersih di tahun ini hampir diadakan tiap hari. Kegiatan bersih-bersih juga dilengkapi dengan penyemprotan disinfektan.

“Karena sedang ada korona jadi selain melakukan ibadah, kami juga arahkan siswa untuk bersih-bersih dengan lebih disiplin lagi. Antisipasi saja supaya terhindar dari virus korona,” kata Bisri.

Khatamannya Berkelompok, Tetap Dipantau Para Ustad 

SORE hari sebelum terdengar kumandang azan magrib, suara nyaring para santri akan terdengar bersautan memenuhi seluruh penjuru ruangan Ponpes Darul Ikhsan. Para santri tersebut sedang dalam proses mengkhatamkan ayat suci Alquran.

Sudah menjadi tradisi di pondok yang terletak di Jalan Pangeran Antasari ini,  untuk melaksanakan kegiatan khataman pada bulan Ramadan. Tak sekadar khataman, kegiatan tersebut rutin dilakukan tiap hari dan hanya memakan waktu dua hingga tiga jam saja.

Khataman diikuti oleh sekitar 100 santri dan dilakukan secara berkelompok. Nantinya mereka akan mengaji masing-masing sebanyak setengah juz.

Bisri selaku pengurus pondok mengatakan bahwa nantinya para ustad atau guru akan mendampingi dan melakukan proses koreksi. “Semuanya nanti kami pantau. Jadi tidak akan ada yang curang dan bohong,” ungkapnya.

Setelah khataman selesai, para santri dan ustadz akan bersama-sama melantunkan salawat burdah sebagai penutup. Usai khataman, santri beserta ustad akan melakukan ngrumpyuk atau berbuka bersama secara lesehan dan berjajar.

Bisri menambahkan bahwa berbagai kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama tetap dengan memperhatikan protokol keamanan kesehatan. Salah satunya dengan disiplin melakukan cuci tangan. “Tradisi khataman dan buka bersama itu sudah ada sejak dulu. Susah untuk dihilangkan. Karena itulah yang membentuk keeratan dan kekompakan kami,” tutup Bisri. (nor/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya