RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perhubungan setempat akan memperketat pengawasan jalur masuk ke wilayah Kota Pekalongan dengan menyiapkan pos-pos pengawasan di sejumlah titik untuk mengantisipasi pol bus yang menurunkan penumpang di jalan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Drs. Slamet Prihantono. Menurutnya, langkah tersebut diambil guna mengantisipasi dan mencegah masuknya virus korona akibat lonjakan jumlah pemudik arah dari Jakarta, Solo, Surabaya dan daerah lain yang telah terpapar.
“Rapat koordinasi dengan menggandeng instansi terkait seperti pihak kepolisian, Dinas Kesehatan, pihak terminal, stasiun, perusahaan PO bus dan travel di Kota Pekalongan ini untuk membahas bagaimana mengantisipasi penularan virus korona melalui transportasi yang memang sangat rentan terjadi,” tutur Totok, sapaan akrabnya.
Disampaikan Totok, Dishub bekerjasama dengan instansi terkait lainnya telah menyiapkan 11 posko pengawasan yang terdiri dari sembilan titik posko kecil (enam dari arah Jakarta, satu titik dari arah Surabaya, dua posko di exit tol) dan dua posko terpadu yang berlokasikan di terminal dan stasiun Kota Pekalongan. Posko tersebut dilengkapi dengan personel jaga yang siap menjaga 24 jam terbagi dalam tiga shift secara bergantian.
Dalam pos-pos jaga tersebut juga akan diisi sejumlah personil untuk menghalau para sopir bus, travel agar tidak menurunkan penumpang di jalan.”Semua harus menurunkan atau menaikkan penumpang di terminal. Apabila masih ada PO Bus yang masih bandel atau tidak mengindahkan kebijakan ini akan kami tindaklanjuti tegas dengan menggandeng pihak kepolisian untuk diberikan sanksi,” tegas Totok.
Menurut Totok, selain membuat pos pengawasan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan korona di Kota Pekalongan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan pengecekan suhu tubuh serta penyediaan hand sanitizer di sejumlah angkutan umum, angkutan bus di terminal, stasiun, agen travel, dan mendata para pemudik yang kembali ke Kota Pekalongan dari perantauan daerah terindikasi paparan korona.
“Yang berangkat setelah kumpul di pol bus mereka harus ke terminal, sebelum keberangkatan di cek kesehatan dengan alat thermo gun, setelah dinyatakan sehat boleh melanjutkan perjalanan, namun jika ada salah satu penumpang yang terindikasi suhunya melampaui batas langsung diturunkan dan diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan,” pungkas Totok. (nor/bas)