RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi di Kota Pekalongan hanya diikuti oleh 20 umat Hindu.
Wakil ketua Parisada Hindu Dharma Pekalongan Ketut Artike mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan Nyepi di Pura Kalingga Satya Dharma selalu diikuti oleh umat Hindu dari berbagai kota. Seperti Kendal, Batang, dan Pemalang.
Namun tahun ini, karena adanya pandemi korona, Parisada Hindu Dharma Pekalongan harus membatasi jumlah umat yang hendak mengikuti upacara Tawur Kesangan.
“Biasanya yang hadir mencapai 104 orang. Tapi karena kami menaati peraturan yang sudah diinstruksikan pemerintah, jumlah umat kami batasi. Saat ini yang mengikuti upacara hanya pengurus, pemangku agama, serta beberapa umat Hindu lokal,” ujar Ketut Artike kepada RADARSEMARANG.COM.
Di samping itu, protokol keamanan juga dilakukan dengan ketat. Seperti melakukan sterilisasi pura dengan penyemprotan disinfektan sebanyak dua kali, serta mempersiapkan westafle, sabun cuci tangan, serta hand sanitizer. Pengamanan juga dilakukan oleh aparat kepolisian dari Polsek Pekalongan Utara.
Setelah melaksanakan upacara Tawur Kesanga, umat Hindu melakukan ritual Penghibung atau makan bersama. Dalam hal ini, Ketut Artike menyampaikan bahwa makanan sudah dijamin kebersihannya.
Ketut Artike menambahkan bahwa saat melaksanakan Catur Brata Penyepian di tanggal 25 Maret, umat Hindu yang biasanya bisa melaksanakan sembahyang di Pura, disarankan untuk beribadah di rumah masing-masing. (nor/zal/bas)