RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Sebanyak 596 siswa Sekolah Tingkat Atas (SLTA) baik negeri dan swasta se-Kota Pekalongan menerima bantuan beasiswa khusus untuk siswa tak mampu (BKTM) dari Pemkot Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat.
“Sebenarnya siswa SMA bukan urusan kami, karena tanggungan Provinsi. Tapi karena kasihan terancam putus sekolah. Makanya kami beri beasiswa,” jelas Kepala Dindik Kota Pekalongan, Drs Soeroso saat ditemui di Aula Dindik Kota Pekalongan, pada Senin (4/11).
Penyerahan beasiswa ini diterima langsung oleh siswa yang bersangkutan dengan didampingi pihak sekolah. Masing-masing siswa menerima beasiswa sebesar Rp1 juta.“Harapan kami, tidak ada lagi siswa yang putus sekolah karena tidak bisa membayar biaya pendidikan,” serunya.
Dijelaskan Soeroso bahwa beasiswa tersebut, diberikan memang untuk meringankan kewajiban orang tua siswa yang bersangkutan dalam mencukupi biaya pendidikan, misalnya untuk membayar SPP maupun SPI.”Saya ingatkan, bahwa beasiswa jangan kemudian untuk beli HP, kaos, sepatu karena itu bukan termasuk biaya pendidikan,” tegas Soeroso.
Soeroso menambahkan, tahun ini Pemkot Pekalongan menggelontorkan dana APBD murni Kota Pekalongan tahun 2019. Pemberian BKTM ini sendiri rutin dilaksanakan setiap tahun. Adapun siswa penerima BKTM ini, imbuh Soeroso, sebelumnya telah diusulkan oleh pihak sekolah masing-masing. Ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi agar siswa dimaksud layak sebagai penerima beasiswa. Di antaranya, warga Kota Pekalongan dan punya risiko sosial putus sekolah.
“Awalnya sekolah yang mengusulkan, tapi karena anggaran kita terbatas, maka ada prioritas-prioritas. Mungkin masih ada anak yang menurut sekolah berhak menerima, tetapi dananya kan terbatas, maka kita ada prioritas siapa yang berhak menerima,” terang Soeroso.
Soeroso juga kepada pihak sekolah untuk membantu bersama menekan biaya pendidikan.”Kita sudah membantu siswa, maka sekolah juga berkewajiban membantu menurunkan biaya pendidikan. Kita tidak membantu lembaganya, tetapi membantu siswanya,” jelasnya.
Soeroso berharap, adanya bantuan tersebut juga bisa dipahami oleh lembaga sekolah baik SMA SMK, yang kini masih sering memohon bantuan ke Pemkot. (han/bas)