29.4 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Pertahankan Batik sebagai Warisan Budaya

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Generasi penerus batik Pekalongan membacakan ikrar untuk mempertahankan batik sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Ikrar dibacakan dengan lantang pada upacara peringatan Hari Batik Nasional (HBN) ke-10 Rabu (2/10) di halaman museum Batik Kota Pekalongan.

Para generasi penerus juga menyatakan komitmennya dalam mempertahankan predikat Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia Unesco untuk bidang kerajinan dan kesenian rakyat, membangun industri batik yang ramah lingkungan, mempertahankan, melestarikan, dan mengembangkan budaya batik asli, batik tulis, batik cap atau kombinasi keduanya, serta menjunjung tinggi perdagangan batik yang jujur dan adil.

Bertindak sebagai pembina upacara, Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE didampingi Wakil Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid SE, Sekda Kota Pekalongan dan para asisten, serta jajaran Forkopimda dan kepala OPD.

Selain itu turut hadir, paguyuban pecinta batik, komunitas-komunitas, dan masyarakat Kota Pekalongan yang berbaur dengan mengenakan sarung batik. Sarung batik sendiri kini menjadi busana resmi Pemerintah Kota Pekalongan serta menjadi budaya masyarakat secara umum.
Usai pemotongan balon, Saelany Machfudz mengungkapkan bahwa batik sebagai warisan budaya harus betul-betul dilestarikan. “Tadi telah diikrarkan oleh generasi muda tentang komitmen mereka melestarikan batik dan menjaga lingkungan, ini saya acungi jempol. Saya juga ingin mengembangkan batik di semua lini, memasarkan batik ke seluruh dunia. Dengan ikon sarung batik yang menjadi budaya Kota Pekalongan ini harus kita kembangkan,” ujar Saelany.

Saelany juga sempat berpantun, Warna batik cerah ceria, Mari jaga tradisi dan budaya. Pekalongan Kota Batik Dunia, Ramaikan Pekan Batik ajak sanak saudara. Pantun tersebut mendapat sambutan bertepuk tangan meriah dari peserta upacara.

Usai upacara bendera, wali kota bersama Forkominda ikut mencanting kain batik secara simbolis bersama para warga asing aeu bule di Tugu MyPall atau Tugu 0 Kilometer Pekalongan masih di sekitar kompleks Jatayu. Wali kota sempat beberapa kali mencanting kain dengan lilin. Nampak hadir di lokasi tersebur warga negara asing dari Belanda, Sabine Bolk, Kana Ishigami asal Jepang dan dua warga asing lain. (han/adv/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya