RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Wacana subsidi tarif angkutan umum bagi pelajar belum bisa dilakukan oleh Pemkot Pekalongan, karena keterbatasan anggaran. Program yang sempat digaungkan pada Januari 2019 itu, bertujuan untuk mendongkrak minat masyarakat menggunakan angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan Slamet Prihantono mengatakan bahwa subsidi para pelajar tersebut membutuhkan dana yang besar, mencapai ratusan miliar. Sementara Pemkot Pekalongan saat ini tengah mengebut pengerjaan pembangunan Pasar Banjarsari dan tanggul rob.
“Melihat beberapa daerah yang sudah menerapkan itu (subsidi tarif angkot pelajar) ternyata butuh anggaran yang sangat besar, karena pembiayaannya harian. Saya sebelumnya sudah bilang ke wali kota dan memang berat untuk mensubsidi itu, karena anggaran Kota Pekalongan terbatas dan saat ini kota masih menangani permasalahan rob dan Pasar Banjarsari,”ujar Slamet (18/9).
Slamet menambahakan, perlu ada pembahasan lebih dalam dari semua pihak, untuk mencarikan solusi lebih baik agar angkutan umum di Kota Pekalongan tidak mati termakan zaman. “Keinginannya bagus sebetulnya, hanya saja, perlu solusi yang lebih baik. Mungkin ada kebijakan bagi pelajar sekolah untuk tidak menggunakan motor. Sehingga angkutan umum bisa dimanfaatkan. Di sisi lain juga pemanfaatan teknologi dapat menggerus perusahaan jasa angkutan umum yang tidak beradaptasi. Jadi memang sulit dan perlu masukan dari beberapa pihak,” imbuh Slamet.
Upaya lain yang dilakukan Pemkot Pekalongan melalui Dishub adalah dengan menambah rute angkutan umum di beberapa titik keramaian, seperti di pusat-pusat perbelanjaan. Akan tetapi dikatakan Slamet, dari penyedia jasa angkutan umum belum merespon adanya program tersebut.”Jadi kami serahkan semuanya ke mereka, nanti dari kami tinggal menyetujui atau tidak,” terangnya.
Slamet berharap, ke depan dapat menemukan solusi yang dapat diterapkan guna mengangkat kembali angkutan umum sebagai transportasi masyarakat
Sementara itu Guntoro, salah seorang supir angkot mengaku belum pernah mendengar sama sekali wacana adanya subsidi bagi pelajar menggunakan angkutan umum, namun dirinya berharap, ada aturan dari pemerintah guna meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkot.”Mudah mudahan ada bantuan dari pemerintah sebab saat ini peminat angkot semakin sedikit,” ujarnya. (alf/zal)