Ubah Tambak Jadi Lahan Konservasi

RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN  – Areal tambak di Kota Pekalongan akan dialihfungsikan menjadi kawasan konservasi untuk penanggulangan rob. Rencana tersebut menyasar tambak di Kelurahan Bandengan, Pabean dan Kandang Panjang. Sesuai perubahan perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kabid Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Lili Sulistyawati mengatakan, area tambak di Kota Pekalongan seluas 800 hektare. 500 hektare diantaranya yang akan dijadikan lahan konservasi. Saat ini sudah diusulkan.

“Kita sudah mengkaji untuk lahan 500 hektare tersebut agar dijadikan lahan konservasi untuk mengurangi dampak rob. Jadi memang ada kepentingan yang lebih besar untuk kita semua mengantisipasi bencana. Karena masyarakat di pesisir sudah menderita karena rob,” ungkap Lili  Jumat (6/9).

Lili memastikan pengurangan lahan tersebut tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan ikan di Kota Pekalongan. Lili menganggap,  suplai ikan bisa dipenuhi dari pasokan-pasokan daerah lain.  Para penambak ikan juga akan kami dorong untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada.

“Masih ada daerah lain dan hasil perikanan tangkap yang bisa memenuhi kebutuhan ikan di Kota Pekalongan. Dan kita akan dorong penambak ikan memanfaatkan lahan yang ada seperti melalui sistem silvofishery atau budidaya di atas lahan konservasi,” imbuhnya.

Mulyono, salah seorang penambak ikan di kawasan Pabean berharap jika wacana alih fungsi lahan tambak benar adanya,  dia ingin para penambak pengganti sehingga tetap produktif. “Kalau memang adanya mudah mudahan bisa tetap bekerja,  karena menambak satu satunya pencaharian kita,” terangnya.

Mulyono mengatakan apabila terjadi rob,  selalu mengalami kerugian yang tak terhitung karena ikan-ikan miliknya hilang terbawa air.

“Nanti setelah surut banyak ikan-ikan di selokan atau di genangan rob dan dipancing oleh warga.  Mudah mudahan, bencana rob bisa diatasi,” terangnya.  (alf/zal)