RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magelang menyiapkan 16 penyuluh PNS dan 168 penyuluh honorer dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan syar’i pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
“Tugas penyuluh ini sudah dilakukan jauh-jauh hari. Bahkan sejak usai bulan syawal lalu, mereka sudah memberikan penyuluhan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Muhammad Miftah kepada Jawa Pos Radar Magelang, Jumat (16/6).
Miftah mengatakan, materi yang diberikan tentang syar’i penyembelihan. Dan dilakukan di majelis taklim di masing-masing wilayah kerja penyuluh. “Satu orang penyuluh itu minimal mempunyai tiga majelis taklim, dan satu kecamatan biasanya ada sekitar 9 sampai 10 penyuluh,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain memberikan pembinaan, tugas penyuluh juga melakukan pengawasan dalam proses penyembelihan hewan kurban. Apakah sudah sesuai syar’i atau belum.
“Jadi, tugas kami itu dalam lingkup penyembelihan sudah sesuai syariat atau belum,” katanya.
Dikatakan, di setiap hari raya kurban, pihaknya juga mencatat jumlah hewan kurban yang disembelih di setiap desa. Itu menjadi tugas KUA di setiap kecamatan dengan melibatkan penyuluh dan modin.
Menurut Miftah, banyaknya hewan kurban yang disembelih bisa menjadi cerminan kesejahteraan warga di daerah tersebut. Ia memprediksi jumlah hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini di Kabupaten Magelang akan meningkat. Apalagi jika melihat kondisi sekarang yang sudah mulai kembali normal setelah pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Miftah juga mengimbau kepada warga Kabupaten Magelang untuk selalu menghormati dan menghargai jika pelaksanaan Idul Adha ada perbedaan. Ia mengatakan, kepastian penetapan Idul Adha akan diketok palu pada sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1444 H.
“Jika ada perbedaan kami mengimbau masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati. Apalagi warga Indonesia itu toleransinya tinggi,” ujarnya. (rfk/aro)
