25 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Terdampak Proyek Tol Jogja – Bawen, Warga Desa Bligo Magelang Jadi Miliader Baru

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Warga Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang menganggap proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Jogjakarta-Bawen sebagai rezeki tak diduga.

Proses ganti untung lahan terdampak kondusif dan lancar. Ratusan keluarga mendadak jadi jutawan. Bahkan tak sedikit pula yang jadi miliarder.

Raut sumringah tampak dari wajah Sumandiyono. Miliarder baru warga Beteng, Bligo, Ngluwar, Kabupaten Magelang. Dua petak tanahnya kena dampak proyek tol. Terdiri dari tegalan dan sawah yang menyatu. Luas keduanya mencapai 1.200 meter persegi.

“Saya dapat ganti untung total Rp 1,1 miliar,” kata Dion, sapaan akrabnya, kepada RADARSEMARANG.COM.

Ia sempat tak menyangka, lahannya akan masuk peta jalur proyek tol Jogjakarta-Bawen. Sebab, awalnya memang lahan miliknya tak masuk dalam peta. “Pemetaan pertama dan kedua itu tidak masuk. Tapi saat ketiga lahan saya kena,” ujarnya.

Jika dikalkulasi, harga normal tertinggi lahan milik Sumandiyono saat ini bisa mencapai Rp 300 juta. Dulunya, pada 2012 pernah dirinya hendak melakukan peminjaman ke bank. Lalu tanah tersebut menjadi jaminan. Ditaksir, tanah miliknya punya daya jual Rp 150 juta. “Untungnya tidak jadi karena bunganya terlalu tinggi,” ucapnya.

Ia mengaku, perasaannya campur aduk kala menerima uang ganti untung. Dulunya, ia membeli tanah tersebut seharga Rp 40 juta pada 2008. Selain itu juga tanah warisan dari orang tua. “Saya pernah tombok Rp 15 juta untuk tanah itu,” tandasnya.

Dion bercerita, kala itu kakeknya baru selesai membangun rumah yang ia tempati sekarang. Ia juga sempat meminjam uang ke bank sebesar Rp. 60 juta pada 2008 untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. “Nambah ngos-ngosan kalau saya mengingatnya dulu. Ketika menerima ganti untung bak tertimpa durian runtuh,” ungkapnya.

Miliarder lain dari Desa Bligo adalah Karyadi. Pria 63 tahun ini menerima ganti untung lebih dari Rp 1,5 miliar. Menurut Karyadi harga yang diberikan oleh tim penilai berbeda-beda. Tergantung letak dari tanah tersebut.

“Kalau berada di pinggir jalan harganya Rp 1.350.000 per meter persegi. Sedangkan yang berada jauh dari jalan di harga Rp 856.000 per meter persegi,” jelasnya.

Reporter:
Rofik
Muhammad iqbal Amar

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya