RADARSEMARANG.COM, Kabupaten Magelang tidak hanya terkenal karena Candi Borobudur. Banyak potensi alam yang menjadi daya tarik wisata. Sebut saja Nepal Van Java Kecamatan Kaliangkrik. Kemudian Tol Kahyangan Kecamatan Sawangan. Magelang semakin moncer karena pariwisata.
Desa-desa wisata di Kabupaten Magelang bergerak. Karena terbukti pariwisata mengangkat perekonomian masyarakat. Kabupaten Magelang memiliki 57 desa wisata yang tersebar di 19 kecamatan. Maka, pengelola desa wisata dituntut berbenah dan beradaptasi dengan kondisi terkini pasca pandemi Covid-19.
Munculnya pariwisata baru yang dikelola desa berimbas positif pada perekonomian masyarakat. Terbaru adalah Desa Sambak, Kecamatan Kajoran yang mencanangkan Digitaly Agro Edu Tourism. Program desa wisata yang menawarkan edukasi limbah tahu untuk pupuk organik.
Pada saat launching desa wisata tersebut, Bupati Magelang Zaenal Arifin menegaskan pengembangan wisata harus bertumpu pada pelestarian alam. Dengan begitu konsep pariwisata yang ditawarkan menyuguhkan objek wisata yang bertanggung jawab, pro rakyat kecil, dan ramah lingkungan.
“Pengunjung mendapatkan pengalaman otentik dengan berinteraksi terhadap budaya dan kearifan lokal,” katanya saat melaunching Desa Wisata sekaligus Pencanangan Digitaly Agro Edu Tourism Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Januari lalu.
Menurutnya, desa wisata yang baik mampu mengembangkan potensi sekaligus memanfaatkan tantangan menjadi peluang. Sehingga kawasan pedesaan dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi. Bahkan menjadi tempat wisata alternatif yang tepat bagi pariwisata secara massal.
Pembenahan desa wisata ini terus digerakkan. Ada enam desa di Kabupaten Magelang yang mendapatkan pendampingan pengembangan sektor wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa-desa tersebut menjadi sasaran Kampanye Sadar Wisata 5.0. Program tersebut berupaya untuk menggali potensi desa hingga menjadi produk pariwisata.
Enam desa tersebut adalah Senden, Blondo, Bojong, Progowati, Ngrajek, dan Paremono. Desa tersebut menjadi bagian dari 7200 desa wisata di Indonesia yang terpilih menjadi sasaran Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Potensi desa di Kecamatan Mungkid berupa persawahan, perkebunan, dan irigasi, yang berlatar pegunungan yang memukau. Pengelola desa wisata disosialisasi agar dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan pengelolaan potensi wisata.
Kabid Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Disparpora Kabupaten Magelang Zumrotun mengungkapkan, gerakan sadar wisata mampu mendongkrak lahirnya desa wisata. Saat ini pariwisata menjadi sektor yang menjanjikan. Karena mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. (mia/lis)