RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Dua remaja ditangkap tim Reskrim Polresta Magelang, Senin (20/2). Pelaku AAK, 15, dan RO, 14, terlibat pembacokan terhadap DH, 22, warga Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Peristiwa terjadi Minggu (12/2) pukul 00.20 dini hari.
“AAK melakukan penganiayaan terhadap korban menggunakan celurit. Sedangkan RO yang memboncengkan AAK,” jelas Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono Kapolresta pada konferensi pers di Media Center Polresta Magelang, Kamis (23/2).
Kedua pelaku merupakan pelajar SMP di wilayah Borobudur. Bahkan dari informasi yang dikumpulkan tim Sat Reskrim, AAK dalam pengawasan khusus sekolah.
Atas tindakannya ini, pelaku terancam hukuman penjara 10 tahun penjara. Sedangkan RO terancam hukuman 1/3 dari hukuman pokok. “AAK sudah kita tahan. Sedangkan RO diwajibkan lapor. Namun, untuk proses hukum tetap berlanjut,” jelas kapolresta.
Pembacokan bermula, saat pelaku berkumpul bersama 12 temannya di Jembatan Putih Dusun Bumen, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur. Mereka pesta minuman keras ciu.
Pelaku live di Instagram dengan akun Sanebos 024. Dalam kondisi di bawah pengaruh miras, mereka menantang kelompok lain. Tantangan itu ditanggapi salah satu SMP di Ngluwar. AAK pulang mengambil celurit.
Lalu kembali bersama teman-temannya. Mereka janjian bertemu dengan kelompok lain di Jembatan Srowol. Sesampainya di lokasi, mereka tidak menemukan anak SMP Ngluwar yang ditantang tersebut.
Menurut keterangan, AAK menyerang DH, karena korban saat itu membleyer motornya. Pelaku mengira itu adalah rombongan anak SMP yang menantangnya.
Sebelumnya, gerombolan ini juga menyerang pengendara motor di depan Balai Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan. “AAK juga sempat menebaskan celurit kepada pengendara motor, namun tidak mengenai. Ini sebelum melakukan penyerangan ke DH,” terangnya.
Atas kejadian ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain celurit warna silver sepanjang 40 centimeter, dan dua sepeda motor. (rfk/lis)
