Warga melakukan perbaikan dengan material seadanya. Tak muluk-muluk, kata Edi, bagi warga yang terpenting meminimalisasi kecelakaan.
Selama material masih ada warga siap menyumbangkan tenaga, termasuk ibu-ibu. Kerja bakti dilaksanakan mulai Jumat (13/1) lalu.
“Total ada 80-an orang yang ikut kerja bakti. Mungkin tidak akan tuntas sampai empat kilometer, paling hanya beberapa ratus meter. Tapi kita kerja sampai malam,” ucapnya.
Mewakili warga Edi berharap Pemkab Pekalongan segera memperbaiki jalan poros tersebut.
Ia heran, mengapa jalan yang jelas-jelas menghubungkan dua kecamatan dan banyak dilintasi itu justru belum ada perbaikan.
“Kalau dibanding dengan jalan yang diperbaiki senilai Rp 4,6 miliar itu, lebih ramai ini. Kami harap pemkab lebih jeli menentukan skala prioritas,” tandasnya. (nra/zal)