RADARSEMARANG.COM, Magelang – Jumlah lowongan kerja terbuka dalam job fair yang diadakan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang 2022 di luar ekspektasi.
Yang awalnya berjumlah 4.000 kini bertambah hingga 7.300-an. Ditargetkan penyelenggaraan job fair dapat menekan angka pengangguran hingga 0,5 persen.
“Insya Allah tahun ini targetnya tidak banyak. Kita bisa menurunkan 0,3 – 0,5 persen pengangguran itu sudah luar biasa,” kata Koordinator Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang Adib Bahari kepada RADARSEMARANG.COM di sela job fair, di Atrium Armada Town Square, Selasa (22/11).
Hari pertama, kata dia, animo masyarakat tinggi. Bahkan membeludak dari yang diperkirakan. Yakni mencapai 2.000 pencari kerja (pencaker). Padahal awalnya memperkirakan hari pertama hanya 1.000 pengunjung. “Ya itu seiring adanya penambahan lowongan kerja dan memang publikasi kita cukup masif,” ujarnya.
Adib menjelaskan, evaluasi triwulan terakhir pengurangan pengangguran di Kabupaten Magelang tidak terlalu signifikan. Yaitu hanya 0,06 persen. Angka tersebut termasuk yang paling sedikit di Jawa Tengah. “Instruksi dari pak bupati untuk melakukan langkah konkret mengatasi pengangguran,” ucapnya.
Secara umum, lowongan pekerjaan terbanyak untuk lulusan SMA/SMK. Kendati demikian ada perusahaan yang membutuhkan keahlian lulusan D3 atau S1 untuk jabatan khusus. “Jadi tidak hanya operator namun juga di level manajemen,” tuturnya.
Pabrik dan retail menjadi tempat pekerjaan yang banyak diminati. Seperti Lidah Buaya, Garment, Alfamart, Alfamidi dan sejenisnya. Pencaker juga bisa langsung melaksanakan seleksi di ruangan yang telah disiapkan. Bahkan mengetahui diterima atau tidak pada hari itu juga (one day sevice). Tentunya setelah melewati seleksi sampai tuntas.
Salah satu pencaker asal Mertoyudan Ahmad Saifulloh merasakan manfaat job fair. Ia sadar betul begitu sulit dan terbatas kala mencari kerja saat pandemi. Dalam job fair, ia mendaftar di lima perusahaan. “Dulu pernah kerja di bengkel setahun, sekarang mau mencari peluang di pabrik,” ujar pria lulusan otomotif itu. (mia/lis)