25 C
Semarang
Sunday, 11 May 2025

Abrasi Sungai Progo Ancam Rumah Warga di Kabupaten Magelang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Lima rumah warga yang berada di pinggir Sungai Progo Dusun Ngiwon, Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang terkena abrasi. Tanah yang tergerus arus Sungai Progo itu lebarnya empat meter dan panjang 125 meter.

Berdasarkan pantauan wartawan Radar Semarang di lokasi, Senin (31/10), jarak antara Sungai progo dengan pemukiman rumah warga tinggal satu meter. Selain itu, dampak dari abrasi ini saluran irigasi di desa ini putus terbawa arus. Aliran air yang harusnya bisa digunakan untuk mengairi sawah dan kebun di Dusun Ngiwon berkurang.

Kepala Dusun Ngiwon Anwar Imam Mubarok menjelaskan, akibat rusaknya saluran irigasi, lima hektare tanah pertanian kekurangan air. Sehingga petani mengandalkan air hujan.

Saat dicek wartawan ini, sawah yang berada di jalur irigasi rusak, memang kekurangan air. Lanjut Anwar, meskipun masih ada air yang mengalir, untuk mengampu lima hektare tanah pertanian sangat kurang.

“Volume debit air setelah saluran irigasi putus sangat kecil. Jadi kalau untuk mengairi akses pertanian sangat kurang. Dari lima hektare tanah yang terdampak, tiga hektare tanah sangat parah,” jelasnya.

Abdul Rohman, 27, warga setempat yang juga petani cabai, mengaku setelah saluran irigasi putus akibat abrasi yang terjadi dua minggu lalu, aliran air untuk sawah berkurang. “Sekarang cuma bisa ngangsu atau ambil air menggunakan ember untuk menyirami tanaman. Airnya saya ambil dari kali kecil di dekat lahan. Padahal sebelumnya, dengan saluran irigasi ini sudah cukup,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Banyuwangi Asnawi mengatakan, abrasi terjadi Jumat (21/10) lalu, akibat tingginya intensitas hujan dari hulu. Ketinggian air sungai mencapai tiga meter dengan kedalaman empat meter. Sedangkan total panjang tebing yang terkikis 125 meter. Kejadian itu juga berdampak pada rusaknya lahan warga dan tanah kas desa.

“Lahan yang hilang kurang lebih tujuh pemilik, ditambah tanah kas desa 2.750 meter persegi. Total seluruhnya satu hektare,” papar dia.

Asnawi menambahkan, lima rumah warga yang terkena dampaknya adalah Ashari, almarhum Sutrisno, Asroni, Kholik, dan Muhrowi. Kelima warga ini sudah diusulkan ke Pemerintah Kabupaten Magelang untuk mendapatkan relokasi. “Mungkin jika terjadi banjir satu kali lagi yang seperti kemarin, bisa rampung rumah itu,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (31/10). (rfk/lis)

Reporter:
Rofik

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya