RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda kawasan Perbukitan Menoreh, tepatnya di Dusun Kenalan III, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Selasa (11/10) mengakibatkan paralon saluran air bersih putus. Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Kepala Desa Kenalan Agus Waluyo mengatakan banjir bandang menghantam pipa paralon air bersih. Pipa paralon air bersih di Kenalan III sampai Kenalan I putus. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan saluran pipa tersebut. “Kurang lebih 150 KK yang memanfaatkan air tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Siti, warga setempat mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di teras rumah. Sejak pagi hujan deras, disertai angin kencang dan banjir lumpur. Kejadian ini mengakibatkan rumah Siti rusak. “Saya sempat panik dan berusaha kabur tapi bingung di mana-mana banjir. Jalur tertutup pohon, saya kebingungan karena harus membawa mbahe nggak bisa lari. Terus ya nyerah sama Gusti Allah,” jelasnya.
Banjir mengakibatkan rumah Sri Asih dan Kabito serta kandang ternak milik Sadiman rusak berat. “Total 11 ekor kambing dan 17 itik mati tertimbun,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono.
Berdasarkan kajian BPBD Kabupaten Magelang, tebing yang longsor memicu aliran air hujan terkonsentrasi pada titik tersebut. Tinggi tebing sekitar 50 meter semntara panjangnya 30 meter dan tingkat kemiringan 75 derajat. Meski jarak antara lokasi dengan tebing 100 meter, namun kuatnya arus air karena curah hujan tinggi mampu menyeret material ke permukiman warga.
Kejadian itu membuat warga terdampak mengungsi. Khawatir terjadi longsor susulan lantaran di sekitar tebing dan mahkota longsor masih jenuh air dan tanah gembur.
Tanah longsor juga melanda Dusun Kapuhan dan Kerukmunggang, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur. Tebing setinggi 15 meter dan panjang 25 meter merusak rumah Hadi Wikarto. Meski ringan namun material tanah memenuhi sekitar rumah. Sementara dua rumah milik Suwito dan Sukardi terancam.
Selanjutnya pada pukul 16.00, tembok rumah milik Winardi si Dusun Selorejo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman jebol. Lubang rumah yang membentuk persegi panjang itu tak kuat menahan material longsoran. Kejadian itu membuat penghuni rumah mengungsi. Takut lantaran khawatir ada longsor susulan. (rfk/mia/lis)