RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang mendorong gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS), peran perpustakaan diperkuat untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama aspek literasi.
Plt. Kepala Dispuspa Kabupaten Magelang Asfuri Muhsis mengatakan, program prioritas menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan. Layanan perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain melakukan inovasi, keterlibatan masyarakat di dalam program menjadi penting. “PLM ini mempertemukan sesama pengelola perpustakaan untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam menjalankan transformasi perpustakaan,” ucapnya dalam acara peer learning meeting (PLM) di Gedung Dispuspa Kabupaten Magelang, Selasa (11/10).
Bunda Literasi Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin mengungkapkan, pembangunan literasi tidak terlepas dengan bermitra dan berjejaring. Semakin melibatkan banyak stakeholder, perkembangan literasi di Kabupaten Magelang semakin dirasakan.
Menurutnya, program TPBIS dengan bentuk kegiatan dan tindak lanjut di desa sudah terlihat hasilnya. “Perpustakaan desa posisinya strategis untuk memenuhi kebutuhan ilmu. Terlebih ilmu terapan untuk menunjang produktivitas mayarakat,” tuturnya.
Ada tiga perpustakaan desa yang berkembang pesat dan menjadi percontohan di Kabupaten Magelang. yakni Perpustakaan Desa Salam (Salam), Mangunsari (Sawangan), dan Madyocondro (Secang). Masing-masing memaparkan implementasi program dan capaian keberhasilan.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang Mujahidin meminta perpustakaan tidak sekadar ada. Namun bagaimana sinergi antarperpustakaan di kecamatan dan desa memberikan kontribusi.
Salah satu pengelola perpustakaan Desa Salam Anis mengungkapkan, program TPBIS sangat membantu desa. Dengan anggaran Rp 133 juta dapat menelurkan banyak program dan revitalisasi perpustakaan. (mia/lis)