28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Lebih Hemat, Warga Karangrejo Beralih ke Gas Alam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Masyarakat di dua dusun di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang lebih tertarik menggunakan gas alam. Siti Mustolika, warga Dusun Bumen, Desa Karangrejo, mengaku penggunaan gas alam lebih hemat dibandingkan gas elpiji yang tiga kilogram. Dengan menggunakan gas alam, pengeluaran dalam sebulan hanya Rp 50.000.

“Padahal kalau menggunakan gas elpiji tiga kilogram yang sekarang harganya Rp 20.000, sebulan bisa mencapai Rp 60.000 kadang bisa lebih. Apalagi kalau memakai gas elpiji ukuran tiga kilogram tiga tabung tidak cukup dalam satu bulan,” ujarnya.

Siti mengaku beralih pada gas alam sejak enam bulan lalu. Meski masih terbilang baru, tapi ia tidak takut jika sewaktu-waktu bocor. Lantaran sudah ada sosialisasi dan ada petugas PGN yang berjaga di dekat Balkondes Karangrejo.

“Dengan memakai gas alam untuk memasak, kami tidak takut kehabisan gas sewaktu-waktu. Karena, tinggal memutar kran pengatur gas sudah mengalir dan langsung bisa untuk menyalakan kompor. Jadi ada pengaturnya dan terbilang aman serta membantu,” ujarnya.

Senada dengan Siti Mustolika, Nurma mengaku penggunaan gas alam ini justru lebih hemat dan lebih cepat dibanding gas elpiji. Biasanya, saat memasak air menggunakan gas melon, dalam waktu lima menit baru panas. Berbeda dengan gas alam yang hanya membutuhkan waktu dua menit.

Sedangkan pengeluaran tiap bulan, selalu berbeda. Tergantung intensitas pemakaian. Jika dibanding dengan penggunaan tabung gas elpiji, menurutnya bisa menghemat 10 persen.

Sistemnya sama dengan listrik, yakni menggunakan meteran. Saat pembayaran, petugas akan memeriksa angka penggunaan terakhir dan dijumlah, barulah dipastikan tagihan yang harus dibayar setiap rumah. Saat pertama kali pemasangan, masyarakat mendapat instalasi dan kompor gratis yang dirancang khusus untuk gas alam.

Sementara itu, Kepala Desa Karangrejo M Heli Rofikun mengatakan, sampai saat ini ada 250 KK di Desa Karangrejo yang dialiri gas alam. Ini masih jauh dari permintaan, yakni antara 900 KK sampai 1.000 KK. Dia juga bersyukur dengan adanya gas alam itu karena lebih menguntungkan dan harganya murah dibanding gas elpiji.

Sebagai pengguna ia juga merasakan dampaknya. Biasanya, saat memakai gas elpiji tiga kilogram, dalam sebulan bisa menghabiskan enam sampai tujuh tabung. Setelah beralih ke gas alam, tagihan per bulan hanya Rp 50 ribu.

Keberadaan gas alam merupakan upaya desa menggandeng PT Pertamina. Dengan harapan, tidak hanya menambah daya tarik di balkondes, tapi juga memberikan manfaat kepada masyarakatnya. Apalagi dengan keberadaan  Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo yang merupakan binaan PT Pertamina menjadi pembeda dengan desa lain di sekitar Candi Borobudur. (rfk/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya