RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Perempuan muda warga Grabag, Kabupaten Magelang, IA, 19, tertunduk lesu saat digiring anggota Satreskrim Polres Magelang menuju Gedung Bhayangkara Utama (GBU) Mapolres Magelang, Senin (26/9). Saat itu ada konferensi pers Operasi Jaran Candi 2022, Senin (26/9). Ia harus berurusan dengan polisi karena disangka mencuri perhiasan emas.
Perempuan yang mengaku sebagai penyanyi ini mencuri perhiasan emas di sebuah rumah kosong, di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pada Juli 2022.
Kapolres Magelang AKBP Sajarod Zakun menjelaskan, tersangka merupakan residivis. Ia mencuri dua gelang emas seberat 31 gram. Dari hasil pencurian dua gelang emas ini, pelaku mendapatkan uang Rp 17,9 juta. “Menurut keterangan pelaku, uang ini digunakan untuk kebutuhan jualan online sebesar Rp10 juta. Sisanya untuk keperluan sehari-hari,” ucap Kasatreskrim AKP Setyo Hermawan.
Tersangka beraksi pada siang hari. Waktu itu, ia mengunjungi temannya di daerah Sawangan, Kabupaten Magelang. Ketika hendak pulang, IA melihat sebuah rumah kosong. “Rumah yang jadi sasaran ini jaraknya cukup jauh dari rumah lainnya. Jadi tampak sepi memang,” jelas AKP Setyo.
Tersangka berhasil menggasak perhiasan lewat pintu belakang. Saat berada di dalam rumah, pelaku melihat kamar yang digembok. Lalu ia mengambil alat yang ada di rumah tersebut dan berhasil membobol pintu kamar.
Proses penangkapan tersangka, lanjutnya, didapat setelah melihat aksi dari pola yang dilakukan tersangka saat membobol rumah korbannya. Ditambah, tersangka merupakan residivis dengan kasus serupa yang ditangkap pada tahun lalu.
“Tersangka ini residivis baru keluar pada Oktober tahun lalu. Kami lidik ketemulah ciri dari si pelaku. Kemudian, kami tangkap setelah menjual barang bukti itu, pada Agustus 2022 di daerah Grabag. Dan dia mengakuinya,” imbuhnya.
Polisi mengamankan beberapa barang bukti yakni kotak minuman kolagen dan parfum yang dipakai tersangka untuk berjualan online. Uang Rp 136 ribu sisa dari penjualan emas, cover bed, dan suku cadang motor King.
IA mengaku kapok karena harus kembali berurusan dengan polisi. Menurutnya, hasil curian itu digunakan untuk modal berjualan online. “Selain itu saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. (rfk/lis)
