RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menindaklanjuti dugaan keracunan makanan yang dialami oleh puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Bulurejo. Selain mengirimkan sampel muntahan dan sisa makanan ke Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Semarang, juga monitoring kepada siswa yang terindikasi rawat inap.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Bela Pinarsi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kunjungan terhadap sejumlah korban. Meskipun sempat dirawat inap, kondisi siswa sudah membaik dan diizinkan pulang. “Semua siswa sudah membaik seperti sedia kala. Sekolah pun juga sudah masuk seperti biasa,” katanya saat dikonfirmasi RADARSEMARANG.COM, Kamis (22/9).
Berkaca pada kejadian itu, Bela mengingatkan kembali kepada kepala sekolah mengenai trias UKS. Yakni meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat. “Kita lakukan upaya promotif dan preventif. Juga koordinasi dengan Disdikbud dan Kemenag,” tuturnya.
Sementara, penyelidikan terus dilakukan oleh Polsek Mertoyudan. Kapolsek Mertoyudan AKP Surjawanto mengatakan pihaknya telah mengantongi keterangan dari tiga pedagang yang menjual jajanan di sekolah itu. “Ada pria penjual jasuke dan suami istri penjual mi tumplek,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan pedagang tersebut menjual makanan yang tak layak. Sebab masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium. Selain itu total ada delapan pedagang yang menjual di sekolah tersebut. “Baru ketemu tiga sisanya masih proses pencarian,” jelasnya.
Pedagang masih dalam status saksi sehingga tidak ditahan. Saat wartawan RADARSEMARANG.COM menyambangi Mapolsek Mertoyudan tampak dua gerobak pedagang ditahan. (mia/lis)