RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) menggelar bimbingan teknis (bimtek) membaca nyaring (read aloud). Kegiatan ini menyasar guru dan pengajar anak usia emas.
Kepala Bidang Perpustakaan Amroni mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan minat baca di Kabupaten Magelang. Mengingat pandemi berdampak turunnya tingkat literasi dan learning loss. Peserta di antaranya pengajar TK atau PAUD, Tim Penggerak PKK, dan dari Kantor Kemenag.
“Intinya kita memberikan pelatihan kepada pengajar untuk bisa mendongkrak minat baca anak dengan metode membaca nyaring,” katanya kepada Jawa Pos Radar Magelang, Rabu (21/9).
Sebelumnya, kata dia, workshop read aloud sudah dilakukan sejak pandemi secara daring. Supaya maksimal dan lebih mengena, peserta dituntut praktik melalui narasumber langsung. Selain itu, diharapkan dapat menularkan kepada lingkungan sekitar. “Tujuannya supaya bisa mendidik anak dengan metode membaca nyaring,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dispuspa Kabupaten Magelang, Asfuri mengatakan literasi tidak lagi terbatas pada pengenalan membaca abjad dan angka, tetapi diperluas menjadi pengenalan cognitive skill yang mampu mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi produktif.
Sementara narasumber bimtek Nur Adi Indra Wijaya mengungkapkan, read aloud merupakan metode yang mudah bagi semua orang. Yakni bagaimana mengajarkan membaca lantang dengan intonasi, mimik, dan gambar yang menarik. “Sehingga anak akan menangkap utuh karena ilustrasinya cukup jelas,” paparnya.
Dijelaskan, metode tersebut menggunakan buku yang menarik. Melalui alur cerita dari buku bacaan bergambar. Pengajar akan memperagakan ekspresi sedih, bahagia, takut, dan lainnya. (mia/lis)