RADARSEMARANG.COM, MUNGKID – Pengumuman hasil identifikasi dan inventarisasi hasil pengukuran peta bidang tanah untuk pengadaan lahan jalan tol Jogjakarta-Bawen di Kabupaten Magelang sudah hampir selesai. Sesi kedua dari 13 desa yang terdampak jalan tol, 11 desa sudah diumumkan.
“Kita masih menyisakan dua desa, yakni Desa Keji dan Desa Pabelan. Rencana minggu depan akan diumumkan,” jelas Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Dwi Agus Purwanto kepada Jawa Pos Radar Magelang.
Dwi Agus mengatakan, dari 11 desa yang sudah diumumkan, tiga desa sudah selesai dan tidak ada keberatan.
“Ketiga desa ini nanti data-datanya akan segera kita serahkan ke appraisal untuk ditinjau dan dilakukan penilaian,” ucapnya.
Ia menjelaskan jika hasil penilaian dari appraisal sudah selesai, pihaknya akan segera melaksanakan musyawarah bentuk ganti untung. Dalam musyawarah ini, masyarakat akan diberikan pilihan bentuk ganti untung. Bisa uang, tanah, dan kombinasi di antaranya.
“Ini nanti akan kita sampaikan ke masyarakat, dan masyarakat harus memilih salah satu. Kalau lebih praktis biasanya dalam bentuk uang, ini memudahkan semua pihak,” ujarnya.
Dwi Agus berpesan kepada masyarakat untuk bisa mengambil keputusan dengan bijak. Terkait dengan bentuk ganti untung yang akan dipilih. Yang jelas pihaknya akan mengupayakan selayak dan seadil mungkin.
Ia menambahkan dari 13 desa yang terkena pengadaan lahan jalan tol Jogjakarta-Bawen di Kabupaten Magelang, ada satu desa yang balai desanya full terkena dampak. Yakni di Desa Plosogede, Kecamatan Ngluwar.
“Kalau yang seperti ini, kita langsung pikirkan untuk mencari tanah pengganti dan pembangunan fisiknya. Namun, nampaknya Desa Plosogede sudah menentukan lokasi tanahnya yang akan digunakan,” imbuhnya.
Dwi Agus memastikan untuk ganti untung, pihak appraisal akan memberikan harga yang berbeda dengan harga standar tanah yang ada saat ini. Karena ada ganti kerugian fisik dan nonfisik.
“Jadi kami memastikan harga yang akan diberikan oleh tim penilai sesuai standar dengan pembebasan lahan jalan tol yang ada. Namun, untuk berapanya kami masih belum tahu,” ujarnya. (rfk/lis)