27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Seniman Berbagai Negara Unjuk Gigi di Indonesia Bertutur

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sejumlah seniman dari berbagai negara menampilkan atraksi seni pada rangkaian Festival Indonesia Bertutur di Eloprogo Art House Bejan, Wanurejo, Borobudur, Rabu (7/9). Dalam Visaraloka (Expanded Media) ini, penonton dapat melihat karya-karya rentang waktu 2013-2019.

Salah satunya adalah karya pendiri Eloprogo Art House Sony Santosa. Sebuah karya yang medianya berupa lukisan yang mengeksplorasi warna tanah liat pada kanvas. “Di antaranya ada Eka Risti, Kinara Kinari, dan Sang Pelukis,” kata salah satu guide kepada RADARSEMARANG.COM.

Selain itu, juga dapat melihat karya Popil seniman Kamboja Khvay Samnang. Menampilkan performans 18-20 menit dan video dua kanal. Selain itu juga instalasi dua topeng naga dari sulur anyaman.

Lebih jauh, di ujung taman dengan pemandangan pertemuan Sungai Elo dan Progo tersaji performans live painting seniman asal Bandung Gilang Anom. Ia menampilkan aksara rasa hasil komunikasi antara dirinya dengan alam. “Karya ini adalah hasil pengamatan saya terhadap alam. Perwujudan masa lalu untuk menumbuhkan masa depan,” ujarnya.

Sedangkan Kiranamaya yang menampilkan beragam video mapping dan tatanan instalasi seni cahaya dari karya-karya seniman dalam dan luar negeri. Kemudian Layarambha menghadirkan berbagai film peran dan film pendek dari berbagai jenis film tari dan dari berbagai negara termasuk dari Indonesia. Keempat, Anarta di mana pengunjung dapat menyaksikan seni pertunjukan kontemporer dari beragam pertunjukan kontemporer di bidang musik, tari dan teater.

Terakhir, Virama yakni saat menanti pertunjukan di panggung utama. Pengunjung dapat menyaksikan musik, tari, dongeng, dan menikmati aneka hidangan dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra mengatakan Indonesia Bertutur bisa menjadi sumber edukasi, inspirasi dan pengalaman baru bagi masyarakat. Khususnya generasi muda untuk melihat bagaimana teknologi dan budaya tidak terpisahkan dan seharusnya berjalan beriringan.

Sementara, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022, Melati Suryodarmo menyampaikan gelaran akbar ini menawarkan keterbukaan cara berpikir dan bertindak. Sekaligus mengutamakan pencapaian tujuan penciptaan karya seni untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat. (mia/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya